Pembacaan Alkitab: Yoh. 15:12-27
Doa baca: “Jikalau kamu menuruti
perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah
Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya
sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.” (Yoh. 15:10-11)
Tinggal dan Dipenuhi Sukacita
Kita perlu menuruti perintah Putra melalui menaati firman-Nya yang
seketika, agar kita tinggal di
dalam kasih-Nya. Mula-mula, kita perlu tinggal di dalam Dia dan Dia tinggal di
dalam kita. Kemudian firman-Nya
akan tinggal di dalam kita dan kita akan tinggal di dalam kasih-Nya. Di
satu pihak, kita harus tinggal
di dalam diri Tuhan; di pihak lain, kita harus tinggal di dalam kasih-Nya.
Sebagaimana kita membiarkan
firman Tuhan tinggal di dalam kita, agar Tuhan terus tinggal di dalam
kita, demikian pula untuk tetap
tinggal di dalam Tuhan, kita harus tinggal di dalam kasih Tuhan.
Jika kita mau tinggal di dalam kasih Tuhan, kita harus menuruti perintah-Nya.
Ketika kita tinggal di dalam Tuhan, Dia akan mengutarakan firman-Nya yang
seketika di dalam kita. Firman-Nya yang seketika ini adalah perintah-Nya
kepada kita. Jika kita
menaati perintah-perintah ini, berarti kita mengasihi-Nya.
Karena itu, kita harus tinggal dalam kasih-Nya. Mula-mula Tuhan
tinggal di dalam kita; kemudian firman-Nya tinggal di dalam
kita. Mula-mula Ia menanggulangi kita dengan diri-Nya sendiri;
kemudian Ia menanggulangi kita dengan firmanNya dan dengan kasih-Nya. Ini sangat bermakna.
Jika kita tinggal di dalam Tuhan, yaitu tinggal
di dalam kasih-Nya, dan jika Tuhan tinggal di dalam kita, yaitu
firman-Nya tinggal di dalam kita, maka kita akan mempunyai persekutuan yang akrab dan
mesra dengan Tuhan. Dari persekutuan ini kita akan mempunyai
doa-doa di dalam roh yang dapat mengekspresikan
Tuhan yang hidup di dalam kita.
Ketika kita tinggal di dalam Tuhan dan tetap tinggal di dalam-Nya kita akan
mengekspresikan kelimpahan hayat-Nya bagi kemuliaan
Bapa melalui berbuah banyak dan akhirnya kita akan
dipenuhi sukacita. Untuk itu perlu meletakkan
pikiran kita, bagian utama dari kita di atas roh
untuk mengalami Tuhan
yang adalah Roh pemberi-hayat di dalam kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 2, Berita 34
No comments:
Post a Comment