Pembacaan Alkitab: Yoh. 15:1-11
Doa baca: “Dalam hal inilah Bapa-Ku dimuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan
dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.” (Yoh. 15:8)
Berdoa untuk Berbuah
Supaya Tuhan tinggal di dalam kita, kita perlu membiarkan firman-Nya
tinggal di dalam kita. Jalan satu-satunya yang paling mungkin supaya Tuhan tinggal
di dalam kita adalah melalui firman-Nya. Ketika kita menerima firman-Nya, kita sesungguhnya
menerima diri Tuhan sendiri. Dengan prinsip yang sama, jika kita mau Tuhan
tinggal di dalam kita, kita harus membiarkan firman-Nya tinggal di dalam kita.
Sementara Tuhan bergerak, bekerja, mendorong, dan menambah tenaga di dalam
kita, apa yang kita perbuat? Pasti kita akan mengekspresikan apa
yang kita rasakan di dalam. Inilah doa yang rohani, doa di dalam roh. Doa yang
rohani mengekspresikan pergerakan Kristus di dalam kita.
Yohanes 15:7 menunjukkan ketika kita tinggal di dalam Tuhan dan membiarkan firman-Nya tinggal di dalam kita, secara riil
kita esa dengan Dia, dan Dia akan bekerja di dalam kita. Karena itu, apa pun
yang kita minta, bukanlah kita sendiri yang berdoa, melainkan Dia yang berdoa di
dalam doa kita.
Ayat 8 mengatakan: “Dalam hal inilah BapaKu dimuliakan, yaitu jika kamu berbuah
banyak dan dengan demikian
kamu adalah murid-murid-Ku.” Doa dalam ayat 7
berhubungan dengan hal berbuah dan kemuliaan Bapa yang dikatakan dalam ayat 8. Kita
perlu berdoa agar berbuah banyak sehingga Bapa bisa dimuliakan, yaitu
diekspresikan di dalam Putra. Dalam hal berbuah, hayat ilahi Bapa diekspresikan
dan dengan demikian Ia dimuliakan. Hanya ketika Bapa diekspresikan, Dia
dimuliakan.
Doa-doa yang riil seharusnya diikuti oleh hidup dan perilaku kita. Kita
harus bergerak, hidup, dan bekerja menurut apa yang kita doakan. Ketika Tuhan tinggal
di dalam kita, Dia mengekspresikan diri-Nya, pikiran-Nya, maksud hati-Nya, dan
kehendak-Nya kepada kita. Ketika kita mengutarakan ini dalam doa serta
bergerak, hidup, dan bekerja menurut apa yang kita doakan, Allah diekspresikan
dan dimuliakan.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 2, Berita 34
No comments:
Post a Comment