Hitstat

27 March 2020

Yohanes - Minggu 19 Jumat


Pembacaan Alkitab: Yoh. 17:1-26
Doa baca: “Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata, ‘Bapa, telah tiba saatnya; muliakanlah Anak-Mu, supaya AnakMu memuliakan Engkau.’” (Yoh. 17:1)


Tiga Tahap Penggenapan Doa Tuhan


Subjek doa Tuhan dalam Yohanes 17 adalah kemuliaan. Tuhan adalah Allah berinkarnasi dalam daging, dan daging-Nya adalah kemah bagi Allah untuk tinggal di bumi (Yoh. 1:14). Sebelum kebangkitan, unsur ilahi-Nya masih tersembunyi di dalam tubuh daging-Nya. Karena itu, Dia perlu melewati mati agar tempurung insani-Nya terpecahkan supaya unsur ilahi-Nya, hayat ilahiNya terbebaskan. Kebangkitan adalah untuk meninggikan insani-Nya ke dalam unsur ilahi, dan supaya unsur ilahi-Nya terekspresikan, sehingga antero diri-Nya, baik ilahi dan insani-Nya dapat dimuliakan. Tujuan doa Yesus di dalam Yohanes 17 adalah untuk Allah Tritunggal bisa dimuliakan.

Penggenapan dan jawaban doa untuk kemuliaan Allah Tritunggal ada tiga tahap. Tahap pertama adalah kebangkitan Kristus. Kebangkitan Tuhan adalah untuk membebaskan semua aspek hayat ilahi-Nya sehingga hayat ini bisa disalurkan kepada seluruh kaum beriman serta seluruh diri Kristus dibawa ke dalam kemuliaan (Luk. 24:26). Tahap kedua adalah hidup gereja karena hayat kebangkitan-Nya telah diekspresikan melalui anggota tubuh-Nya. Ketika hayat ilahi diekspresikan di dalam gereja, inilah keindahan dan kemuliaan. Bagaimanapun lemahnya suatu gereja, penting bagi kita untuk dapat melihat sejumlah kecil keindahan hayat ilahi di dalamnya.

Tahap ketiga terjadi pada saat kegenapan waktu itu tiba yaitu Yerusalem Baru. Pada waktu itu, semua orang yang ditebus, dari Perjanjian Lama maupun dari Perjanjian Baru, akan tersusun menjadi satu sebagai ekspresi sempurna Allah Tritunggal. Dalam ekspresi sempurna ini, Kristus akan menjadi pelita dan Allah akan menjadi terang. Kristus akan diekspresikan dan dimuliakan melalui Yerusalem Baru, dan Allah Bapa juga akan diekspresikan dan dimuliakan dalam Putra melalui Yerusalem Baru. Haleluya, inilah pengharapan kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 38

No comments: