Pembacaan
Alkitab: Yoh. 17:1-26
Doa
baca: “Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit
dan berkata, ‘Bapa, telah tiba saatnya; muliakanlah Anak-Mu, supaya AnakMu
memuliakan Engkau.’” (Yoh. 17:1)
Tiga Tahap Penggenapan Doa Tuhan
Subjek doa Tuhan dalam Yohanes 17 adalah kemuliaan.
Tuhan adalah Allah berinkarnasi dalam daging, dan daging-Nya adalah kemah bagi
Allah untuk tinggal di bumi (Yoh. 1:14). Sebelum kebangkitan, unsur ilahi-Nya
masih tersembunyi di dalam tubuh daging-Nya. Karena itu, Dia perlu melewati
mati agar tempurung insani-Nya terpecahkan supaya unsur ilahi-Nya, hayat
ilahiNya terbebaskan. Kebangkitan adalah untuk meninggikan insani-Nya ke dalam
unsur ilahi, dan supaya unsur ilahi-Nya terekspresikan, sehingga antero
diri-Nya, baik ilahi dan insani-Nya dapat dimuliakan. Tujuan doa Yesus di dalam
Yohanes 17 adalah untuk Allah Tritunggal bisa dimuliakan.
Penggenapan dan jawaban doa untuk kemuliaan Allah
Tritunggal ada tiga tahap. Tahap pertama adalah kebangkitan Kristus.
Kebangkitan Tuhan adalah untuk membebaskan semua aspek hayat ilahi-Nya sehingga
hayat ini bisa disalurkan kepada seluruh kaum beriman serta seluruh diri
Kristus dibawa ke dalam kemuliaan (Luk. 24:26). Tahap kedua adalah hidup gereja
karena hayat kebangkitan-Nya telah diekspresikan melalui anggota tubuh-Nya.
Ketika hayat ilahi diekspresikan di dalam gereja, inilah keindahan dan
kemuliaan. Bagaimanapun lemahnya suatu gereja, penting bagi kita untuk dapat
melihat sejumlah kecil keindahan hayat ilahi di dalamnya.
Tahap ketiga terjadi pada saat kegenapan waktu itu
tiba yaitu Yerusalem Baru. Pada waktu itu, semua orang yang ditebus, dari
Perjanjian Lama maupun dari Perjanjian Baru, akan tersusun menjadi satu sebagai
ekspresi sempurna Allah Tritunggal. Dalam ekspresi sempurna ini, Kristus akan
menjadi pelita dan Allah akan menjadi terang. Kristus akan diekspresikan dan
dimuliakan melalui Yerusalem Baru, dan Allah Bapa juga akan diekspresikan dan
dimuliakan dalam Putra melalui Yerusalem Baru. Haleluya, inilah pengharapan
kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 38
No comments:
Post a Comment