Pembacaan
Alkitab: Yoh. 17:14-22; Gal. 2:20
Doa
baca: “Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan
kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu.” (Yoh.
17:22)
Bersatu Melalui Menyangkal Diri
Yohanes 17:19 mengatakan, “Dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan
dalam kebenaran.” Putra mutlak kudus di dalam diri-Nya sendiri. Tetapi,
ketika Dia di bumi, Dia tetap menguduskan diri-Nya sendiri dalam cara
hidup-Nya, demi meletakkan satu teladan pengudusan bagi murid-murid-Nya.
Sebagai contoh, ketika Dia berkata-karta dengan perempuan Samaria yang amoral,
Dia melakukannya di tengah hari di tempat terbuka. Sebagai kaum beriman, kita
pun harus dikuduskan. Setelah kita dikuduskan, dipisahkan dari dunia melalui
firman kudus, kita akan menikmati Allah Tritunggal dan menjadi satu di dalam
Allah Tritunggal (Yoh. 17:21).
Setelah kita dikuduskan dengan melepaskan dunia, kita
harus hidup dengan menyangkal diri kita berdasarkan Kristus sebagai hayat kita.
Kristus ini adalah pengharapan akan kemuliaan di dalam kita (Kol. 1:27). Inilah
faktor ketiga kesatuan yang sejati, yaitu kesatuan di dalam manifestasi
kemuliaan ilahi.
Yohanes 17:22 mengatakan, “Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan
kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu.”
Kemuliaan yang Allah berikan kepada Putra ialah keputraan dengan hayat dan
sifat Allah (Yoh. 5:26) yang menjadikan Putra ekspresi dan manifestasi Allah
(Yoh. 1:18; 14:9). Kemuliaan yang Bapa
berikan kepada Putra ini telah diberikan kepada kita, agar kita juga
mendapatkan keputraan dengan hayat dan sifat ilahi Bapa (Yoh. 17:2; 2 Ptr.
1:4), sehingga kita mengekspresikan Bapa di dalam Putra, di dalam kepenuhan-Nya
(Yoh. 1:16). Untuk mencapainya, kita harus menyangkal diri. “Bukan lagi aku sendiri yang hidup,
melainkan Kristus yang hidup di dalam aku” (Gal. 2:20). Kita harus tidak
hanya menolak dunia, tetapi juga harus menolak diri (ego), termasuk pendapat,
pikiran, atau ide kita. Akhirnya, kita bisa mencapai sasaran kesatuan, yakni
mengekspresikan Allah Bapa di dalam kepenuhan-Nya.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 40
No comments:
Post a Comment