Hitstat

22 April 2020

Yohanes - Minggu 23 Rabu


Pembacaan Alkitab: Yoh. 20:14-21
Doa baca: “Kata Yesus kepadanya, 'Janganlah engkau memegang Aku terus, sebab Aku belum naik kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.'” (Yoh. 20:17)


Melahirkan Banyak Saudara


Pada pagi hari kebangkitan-Nya, Dia naik ke surga untuk memuaskan Bapa. Kesegaran kebangkitan-Nya harus terlebih dulu untuk kenikmatan Bapa, seperti dalam perlambangan, buah sulung harus terlebih dulu dipersembahkan kepada Allah.

Dalam pengalamannya, Maria hampir-hampir mengalami apa yang dialami Allah Bapa segera sesudah itu. Tuhan Yesus bahkan menampakkan diri-Nya kepada Maria lebih dulu daripada kepada Bapa ketika Ia terangkat ke surga. Maria nampak Tuhan yang dibangkitkan lebih awal daripada Allah Bapa. Pada waktu itu, Maria mencoba menjamah Tuhan, tetapi Tuhan melarangnya karena Ia belum pergi kepada Bapa. Ia harus memperlihatkan diri-Nya kepada Bapa dan berhubungan dengan Bapa terlebih dulu.

Tuhan Yesus juga berkata kepada Maria, “Pergilah kepada saudara-saudara-Ku.” Sebelum kebangkitan-Nya, Tuhan tidak pernah memanggil murid-murid-Nya dengan kata “saudara-saudara.” Istilah yang paling akrab yang Ia pakai sebelum waktu itu adalah “sahabat-sahabat.” Tetapi sekarang, setelah kebangkitan-Nya, “sahabat-sahabat”-Nya menjadi “saudara-saudara”-Nya. Melalui kebangkitan-Nya, murid-murid-Nya telah dilahirkan kembali (1 Ptr. 1:3) dengan hayat ilahi yang dibebaskan melalui kematian-Nya yang menyalurkan hayat, seperti yang dinyatakan dalam Yohanes 12:24. Semua murid-Nya dilahirkan kembali dalam kebangkitan-Nya. Melalui kebangkitan-Nya, Tuhan menyalurkan diri-Nya sebagai Roh ke dalam semua murid-Nya. Melalui menerima hayat-Nya, mereka semua dilahirkan kembali, diperbarui, dan menjadi saudara-saudara-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 45

No comments: