Pembacaan
Alkitab: Yoh. 18:1-38
Doa
baca: “Lalu kata Pilatus kepada-Nya: 'Jadi Engkau adalah
raja?' Jawab Yesus, 'Engkau mengatakan bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku
lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku bersaksi
tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan
suara-Ku.'” (Yoh. 18:37)
Hayat yang Mengalahkan Maut
Dalam Yohanes 18:8, Tuhan Yesus berkata, “Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika
Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi.” Ini menunjukkan bahwa
Tuhan tetap dengan baik memelihara murid-murid-Nya dan Ia sama sekali tidak
gentar karena maut yang di sekeliling-Nya. Sekarang dalam pasal 18 dan 19, Ia
sedang masuk ke dalam maut dan membuktikan bahwa Dia adalah hayat. Hayat Tuhan
adalah hayat yang dapat menaklukkan dan mengalahkan maut. Ia mengalahkan maut
karena Ia adalah hayat kebangkitan (Yoh. 11:25). Ketika maut mengancam, Ia
demikian kuat, berkuasa, dan bukannya ditaklukkan oleh pengaruh maut itu. Ia
dapat masuk ke dalam maut dan keluar dari dalamnya tanpa disakiti oleh maut
ataupun ditahan oleh maut itu. Ini adalah bukti yang tegas bahwa Ia adalah
hayat!
Sebelum Tuhan diperiksa oleh orang bukan Yahudi
menurut hukum politik mereka (Yoh. 18:28- 38), Ia telah diperiksa menurut hukum
orang Yahudi dan dituntut hukuman mati (18:12-27). Kemudian Ia diperiksa oleh
politikus Romawi, oleh hokum kekuasaan duniawi. Sekalipun cara hukuman mati
orang-orang Yahudi terhadap narapidana menurut hukum mereka adalah merajam
hingga mati, namun mereka tidak berdaya berbuat demikian kepada Tuhan.
Setelah Tuhan Yesus diperiksa, Ia, sang Sempurna itu,
dijatuhi hukuman dalam ketidakadilan manusia (Yoh. 18:38b-19:16). Hukuman yang
tidak adil ini menunjukkan kebutaan agama dan kegelapan politik. Agama dan
politik bekerja sama menjatuhkan hukuman yang tidak adil kepada Kristus. Namun,
terhadap segala macam kesukaran dan penderitaan yang ditimpakan ke atas-Nya
membuktikan Tuhan selalu tenang dan tak merasa gentar sedikit pun.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 42
No comments:
Post a Comment