Hitstat

10 April 2020

Yohanes - Minggu 21 Jumat


Pembacaan Alkitab: Yoh. 18:1-38
Doa baca: “Lalu kata Pilatus kepada-Nya: 'Jadi Engkau adalah raja?' Jawab Yesus, 'Engkau mengatakan bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku bersaksi tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.'” (Yoh. 18:37)


Hayat yang Mengalahkan Maut


Dalam Yohanes 18:8, Tuhan Yesus berkata, “Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi.” Ini menunjukkan bahwa Tuhan tetap dengan baik memelihara murid-murid-Nya dan Ia sama sekali tidak gentar karena maut yang di sekeliling-Nya. Sekarang dalam pasal 18 dan 19, Ia sedang masuk ke dalam maut dan membuktikan bahwa Dia adalah hayat. Hayat Tuhan adalah hayat yang dapat menaklukkan dan mengalahkan maut. Ia mengalahkan maut karena Ia adalah hayat kebangkitan (Yoh. 11:25). Ketika maut mengancam, Ia demikian kuat, berkuasa, dan bukannya ditaklukkan oleh pengaruh maut itu. Ia dapat masuk ke dalam maut dan keluar dari dalamnya tanpa disakiti oleh maut ataupun ditahan oleh maut itu. Ini adalah bukti yang tegas bahwa Ia adalah hayat!

Sebelum Tuhan diperiksa oleh orang bukan Yahudi menurut hukum politik mereka (Yoh. 18:28- 38), Ia telah diperiksa menurut hukum orang Yahudi dan dituntut hukuman mati (18:12-27). Kemudian Ia diperiksa oleh politikus Romawi, oleh hokum kekuasaan duniawi. Sekalipun cara hukuman mati orang-orang Yahudi terhadap narapidana menurut hukum mereka adalah merajam hingga mati, namun mereka tidak berdaya berbuat demikian kepada Tuhan.

Setelah Tuhan Yesus diperiksa, Ia, sang Sempurna itu, dijatuhi hukuman dalam ketidakadilan manusia (Yoh. 18:38b-19:16). Hukuman yang tidak adil ini menunjukkan kebutaan agama dan kegelapan politik. Agama dan politik bekerja sama menjatuhkan hukuman yang tidak adil kepada Kristus. Namun, terhadap segala macam kesukaran dan penderitaan yang ditimpakan ke atas-Nya membuktikan Tuhan selalu tenang dan tak merasa gentar sedikit pun.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 42

No comments: