Hitstat

11 April 2020

Yohanes - Minggu 21 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Yoh. 19:1-30
Doa baca: “Sesudah itu, karena Yesus tahu bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia – supaya digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci – “Aku haus!” Di situ ada suatu bejana penuh anggur asam Lalu mereka melilitkan suatu spons, yang tela dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengulurkannya ke mulut Yesus.” (Yoh. 19:28 29)


Merampungkan Pekerjaan Kematian-Nya


Tuhan Yesus di bawah kedaulatan Allah diuji oleh maut (Yoh. 19:17-37). Golgota adalah tempat ia di salibkan, ini menunjukkan sesuatu yang nista dan memalukan. Ia juga digolongkan dalam barisan pemberontak-pemberontak, dan diperlakukan sebagai seorang pemberontak (Yoh. 19:18). Tuhan Yesus sebagai Anak Domba Allah dibunuh oleh seluruh umat manusia dan juga untuk seluruh umat manusia. Ketika mereka selesai menyalibkan Yesus, mereka mengundi jubah-Nya untuk menentukan siapa yang mendapatkannya. Hal ini terjadi supaya genab nubuat dalam Mazmur 22:19, kematian Tuhan adalah rencana kedaulatan Allah.

Tuhan Yesus diejek dengan memberikan anggur asam ketika Ia haus. Haus adalah rasa kematian (Luk. 16:24; Why. 21:8). Di atas salib Tuhan Yesus telah mengalami maut bagi kita. (Ibr. 2:9). Dalam penyaliban-Nya, pakaian dan minuman hak-Nya dirampok bersamaan dengan hayat-Nya. Walaupun demikian Tuhan bekerja terus hingga Ia disalibkan. Bagaimana kita bisa mengetahui bahwa di atas salib Ia masih terus bekerja? Karena sebelum mati, Ia berseru, “sudah selesai!”. Ia masih bekerja untuk penebusan orang-orang berdosa, menghancurkan ular, dan membebaskan hayat ilahi, dan untuk menggenapkan kehendak kekal Allah. Kemudian Ia mati dan masuk ke dalam perhentian. Terpujilah Tuhan Yesus! Hanya Dialah yang dapat melakukan hal ini. Dalam proses kematian-Nya, dengan tindakan-Nya Dia membuktikan kepada penentang-Nya dan kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya bahwa Dia adalah hayat. Allah kita, Allah sang Hayat, maut tidak berkuasa atas-Nya. Ini kabar gembira. Haleluya!


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 42

No comments: