Hitstat

16 April 2020

Yohanes - Minggu 22 Kamis


Pembacaan Alkitab: Yoh. 20:1-20
Doa baca: “Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu penutupnya telah diambil dari kubur.” (Yoh. 20:1)


Mati dan Bangkit untuk Pelipatgandaan


Dalam Yohanes 12:24, Tuhan berkata bahwa diri-Nya adalah biji gandum yang jatuh ke dalam tanah dan mati, supaya dapat membebaskan diri-Nya, menyalurkan hayat-Nya ke dalam banyak biji gandum. Dengan kata lain, Tuhan harus mati, baru dapat bangkit dan menjadi banyak biji gandum. Bagi Iblis, mati adalah kesudahan. Tetapi bagi Tuhan, kematian bukanlah kesudahan, tetapi merupakan jalan setapak bagi-Nya untuk masuk ke dalam kebangkitan. Kematian bukanlah kekalahan, melainkan sebuah jalan setapak menuju kemenangan. Sesungguhnya, kematian-Nya adalah untuk kebangkitan-Nya. Tanpa kematian, Dia tak pernah dapat melahirkan kita kembali menjadi anggota Tubuh-Nya. Karena itu, segala sesuatu tergantung pada kematian Tuhan yang menuju kebangkitan.

Menurut Injil Yohanes, Tuhan telah datang menjadi ekspresi Allah untuk kita terima sebagai hayat, mati, dan bangkit untuk menyalurkan diri-Nya ke dalam kita sebagai hayat. Yohanes 20 dan 21 memperlihatkan kepada kita bagaimana Tuhan terbebaskan melalui kematian-Nya dan disalurkan ke dalam kita melalui kebangkitan-Nya agar Tuhan bisa datang dan masuk ke dalam kita dan menjadi satu dengan kita.

Seluruh Injil Yohanes ini ditujukan kepada kebangkitan. Tujuan dari inkarnasi Tuhan menjadi seorang manusia adalah agar Dia dapat menyalurkan diri-Nya ke dalam banyak orang dan menghasilkan banyak anak Allah. Dia adalah Putra tunggal Allah, tetapi Allah memerlukan pelipatgandaan Putra tunggal-Nya. Jalan satu-satunya agar Putra tunggal Allah dapat dilipatgandakan ialah melalui kematian dan kebangkitan. Dengan jalan ini, Putra Tunggal menjadi banyak putra (Rm. 8:29). Untuk memiliki ekspresi-Nya yang korporat, Allah memerlukan banyak putra. Untuk tujuan ini, Putra tunggal Allah harus terbebaskan melalui kematian dan disalurkan ke dalam kita melalui kebangkitan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 44

No comments: