Hitstat

28 August 2009

Yohanes Volume 5 - Minggu 4 Sabtu

Kesaksian Roh Kebenaran
Yohanes 15:26-27
Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.

Ayat Bacaan: Yoh. 15:26-27; 14:26

Agama menganiaya, tapi Roh realitas bersaksi. Roh kudus adalah realitas dari segalanya, dan kita adalah saksi-saksi Roh realitas. Tuhan mengatakan bahwa Dia akan mengutus Roh realitas kepada murid-murid. Tetapi dalam Yohanes 14:26 Tuhan mengatakan bahwa Bapa yang akan mengutus Penghibur, Roh Kudus, di dalam nama Putra.
Yohanes memakai dua cara yang berlainan tentang satu hal yang sama. Pertama, Dalam Yohanes 14:26 mengatakan, Bapa akan mengutus Roh Kudus; kemudian di dalam Yohanes 15:26 berbunyi, Tuhan sendiri akan mengutus Roh Kudus. Lalu siapa sebenarnya yang mengutus Roh Kudus, Bapa ataukah Putra? Kita harus menjawab, Roh Kudus diutus oleh Bapa dan Putra. Bapa dan Putra adalah esa. Bapa mengutus berarti Putra mengutus. Putra mengutus berarti berarti Bapa mengutus. Keduanya itu adalah esa.
Roh realitas bersaksi tentang Putra sebagai Pokok anggur. Dia bersaksi di depan agama yang menganiaya. Roh Kudus bersaksi kepada ranting-ranting dan melalui ranting-ranting kepada dunia. Agama boleh saja menganiaya, namun Roh realitas bersaksi bahwa Putra itu Pokok Anggur. Melalui orang-orang percaya sebagai ranting-ranting, maka kesaksian ini akan tersebar luas ke seluruh dunia. Bahkan sampai hari ini, kesaksian ini masih berjalan terus.
Roh itu hari ini bersaksi melalui kita, ranting-ranting pokok anggur. Kita dapat bersaksi bahwa Roh yang di dalam kita adalah Roh yang berbicara. Seringkali Dia mendorong kita untuk berbicara, bersaksi bagi Tuhan. Namun, seringkali kitalah yang enggan membuka mulut kita. Akibatnya, kesaksian Roh itu terhalang oleh sikap kita. Kalau kita mau menempuh jalan rohani, kita harus menjadi saluran air hidup. Kita harus berhubungan dengan Roh Kudus, agar air hidup mengalir ke atas diri kita. Akan tetapi, saluran air hidup mempunyai dua ujung. Yang satu terbuka kepada Roh Kudus, kepada hayat dan kepada Tuhan, sedang yang lainnya terbuka kepada manusia. Kalau ujung yang tertuju kepada manusia tidak terbuka, air hidup selamanya tak dapat mengalir. Namun, bila kedua ujung terbuka, niscaya air hidup itu akan mengalir keluar melalui kita, menjangkau orang-orang berdosa di sekeliling kita.

No comments: