Hitstat

01 May 2018

Matius - Minggu 31 Selasa


Pembacaan Alkitab: Mat. 23:13-26
Doa baca: “Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, manakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu?” (Mat. 23:17)


Dalam 23:13-36 Tuhan mengumumkan celaka delapan ganda pada ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Dalam pasal 5 kita memiliki berkat sembilan ganda, tetapi di sini terdapat celaka delapan ganda.

Ayat 13 mengatakan, “Celakalah kamu, hai ahliahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Surga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.” Orang-orang Farisi menutup pintu-pintu Kerajaan Surga. Mereka sendiri tidak masuk, namun mereka merintangi orang-orang yang berusaha untuk masuk. Di antara orang Kristen hari ini, beberapa orang sama seperti ini. Mereka tidak berminat masuk ke dalam Kerajaan Surga dan pada saat yang sama, mereka merintangi orang lain yang berusaha untuk masuk. Hampir semua penentang kita bukan dari orang yang tak beriman, melainkan dari orang Kristen yang berbakti yang hendak menggagalkan orang-orang yang ingin masuk. Dalam pandangan Tuhan, ini suatu perkara yang sangat licik.

Ayat 15 mengatakan, “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik.” Ayat 23-24 berisikan celaka yang kelima. Ahli-ahli Taurat dan orang Farisi membayar persepuluhan dari selasih, adas manis, dan jintan, tetapi mengabaikan masalah yang terpenting dalam hukum Taurat yaitu: keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan. Tuhan mengatakan mereka itu pemimpinpemimpin buta yang menyaring nyamuk, tetapi menelan unta.

Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi hanya memperhatikan yang di luar. Sekalipun mereka membasuh tangan mereka, namun batiniah mereka penuh dengan perampokan dan kelemahan diri. Perampokan berkaitan dengan cinta uang dan kelemahan diri berkaitan dengan nafsu daging. secara batiniah mereka penuh dengan cinta akan uang dan nafsu daging.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 60

No comments: