Pembacaan Alkitab: Mat. 26:12-30
Doa baca: “Ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap syukur,
memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata:
'Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.'” (Mat.26:26)
Dalam ayat 17-30 kita
nampak perayaan paskah dan pendirian meja perayaan paskah. Hari Raya Roti Tidak
Beragi juga disebut Paskah (Luk. 22:1; Mrk. 14:1). Sebenarnya, Paskah adalah
hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi (Kel. 12:6, 11, 15-20; Im. 23:5).
Meja yang dalam ayat 20 bukan menerangkan meja Tuhan, melainkan meja perayaan
Paskah.
Ayat 21-25 mewahyukan
bahwa Tuhan mendirikan meja pada saat Ia dikhianati. Ayat 21 mengatakan, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, salah
seorang dari antara kamu akan menyerahkan Aku.” Murid-murid yang
mendengarnya menjadi sedih, lalu mereka berkata “Bukan aku, ya Tuhan?” Ketika
Yudas bertanya, Tuhan membiarkan perkataan itu dan membiarkan perkataan itu
menghukum dirinya. Hal ini membuat ia tidak tahan dan pergi. Jadi, Yudas ikut
dalam perayaan Paskah, tetapi tidak dalam meja Tuhan, Setelah pengkhianatan
orang beriman yang palsu itu disingkapkan, Tuhan mendirikan meja dengan sebelas
orang beriman yang sejati.
Ayat 26 mengatakan, “Ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil
roti, mengucap syukur (berkat), memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepad
murid-murid-Nya dan berkata, 'Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.” Mulai
dari ayat 26, meja Tuhan didirikan. Tuhan dan murid-murid pertama-tama makan
perjamuan Paskah (ayat 20-25; Luk. 22:14-18). Kemudian Tuhan mendirikan meja
perjamuan-Nya dengan roti dan cawan (ayat 26-28; Luk. 22:19-20; 1 Kor.
11:23-26) untuk menggantikan perayaan Paskah, karena Dia akan menggenapkan
lambang itu dan menjadi perayaan Paskah yang sejati bagi kita (1 Kor. 5:7).
Kini, kita merayakan hari Raya Roti Tidak Beragi yang sejati (ayat 17; 1 Kor.
5:8).
Dalam Pasal ini ada
dua meja: meja Paskah dan meja Perjanjian Baru. Meja Paskah ialah meja ekonomi
Perjanjian Lama, tetapi meja Tuhan adalah meja ekonomi Perjanjian Baru
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 68
No comments:
Post a Comment