Hitstat

18 May 2018

Matius - Minggu 33 Jumat


Pembacaan Alkitab: Mat. 25:14-30
Doa baca: “Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing - masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.” (Mat. 25:15)


Dalam perumpamaan gadis, minyak melambangkan Roh Allah (Mat. 25:3-4), sedangkan dalam perumpamaan ini, talenta melambangkan karunia rohani. Untuk hayat, kita memerlukan minyak (Roh Allah), yaitu pemenuhan-Nya, supaya kita dapat menempuh hidup seperti gadis bagi kesaksian Tuhan; untuk pelayanan dan pekerjaan, kita memerlukan talenta (karunia rohani) supaya kita diperlengkapi sebagai hamba yang baik untuk merampungkan apa yang hendak Tuhan rampungkan.

Tuhan menggunakan harta-Nya sebagai talenta bagi kita. Sebagai contoh, Injil adalah milik Tuhan. Tetapi ketika diberikan kepada kita, Injil ini menjadi suatu talenta. Kita tidak boleh acuh tak acuh menantikan Tuhan memberi kita sesuatu. Kita harus rajin mencari Injil dan kebenaran. Kita harus damba mengenal tentang kejatuhan manusia, penebusan, keselamatan, pembasuhan darah, dan pembasuhan Roh. Semua ini merupakan aspek Injil penuh. Makin banyak kita menerima Injil, makin banyak talenta kita. Kita perlu berdoa agar Tuhan membantu kita untuk mengenal kebenaran dan mengalami kebenaran. Kita perlu mengalami kebenaran tentang gereja, tujuan kekal Allah, dan ekonomi Allah. Akhirnya, kebenaran-kebenaran ini akan menjadi talenta kita. Kemudian kita akan sanggup melayankannya kepada orang lain. Dengan demikian harta Tuhan menjadi talenta kita

Jika kita ingin menerima lebih banyak talenta, kita harus memiliki hati untuk memperhatikan orang beriman. Misalnya, jika seseorang tidak mempunyai pekerjaan, kita perlu mendoakan dia dan menanggung bebannya. Ini akan menjadi bukti bahwa Tuhan memberikan orang itu kepada kita sebagai talenta. Setiap orang beriman yang terkasih adalah sebagian harta yang berharga dari harta Tuhan. Bukanlah perkara kecil untuk memperhatikan kaum beriman, sebab mereka adalah harta Tuhan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 65

No comments: