Pembacaan Alkitab: Mat. 26:1-11
Doa baca: “Datanglah
seorang perempuan kepada-Nya membawa sebuah botol pualam berisi minyak wangi
yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk
makan.” (Mat. 26:7)
Matius 26:1-2
mengatakan, “Setelah Yesus mengakhiri
segala perkataan itu, berkatalah Ia kepada murid-murid-Nya, 'Kamu tahu bahwa
dua hari lagi akan dirayakan paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk
disalibkan.” Dengan menaruh bersama Paskah dan penyaliban Anak Manusia,
Tuhan menyiratkan bahwa penyaliban-Nya adalah penggenapan Paskah dan Ia sendiri
adalah Anak Domba Paskah.
Kita tidak dapat
bersikap netral terhadap Dia. Kita harus menentukan suatu sikap terhadap Dia
dan kita harus bereaksi terhadap Dia. Reaksi kita akan menyingkapkan sikap kita
terhadap Anak Domba Paskah ini.
Ayat 3-5 menunjukan
Kristus dicelakai oleh kaum agamawan. Imam Kepala dan tua-tua berunding untuk
mencari jalan bagaimana kaum agamawan dapat menangkap dan membunuh Yesus dengan
tipu muslihat. Kaum agamawan yang asalnya tidak mau membunuh Tuhan Yesus pada
hari raya (ayat 5), akhirnya membunuh Dia pada hari raya (27:15) untuk
mengenapi lambang.
Sekalipun kaum
agamawan membenci Tuhan Yesus, tetapi murid-murid-Nya mengasihi Dia (ayat
6-13). Dua di antaranya adalah ialah Simon si kusta dan Maria, wanita yang
mengurapkan minyak ke atas kepala-Nya. Simon mengambil kesempatan lebih akrab
dalam kasih bersekutu dengan Tuhan, sebab itu ia membuka rumahnya untuk
mengadakan perjamuan dan mengundang Tuhan serta semua orang yang mengasihi Dia.
Maria adalah orang yang mencurahkan minyak wangi yang mahal ke atas kepala
Tuhan, sebagai persembahan kasihnya. Para murid menganggap hal ini sebagai
pemborosan, namun bagi pengasih-Nya Dia begitu menarik dan layak menerima
persembahan mereka. Ini menunjukan bahwa kita harus mengasihi Tuhan dan
memegang kesempatan untuk mengungkapkan kasih kita kepada-Nya. Untuk mengasihi
Tuhan dengan yang paling baik, perlu suatu wahyu tentang diri-Nya.
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 68
No comments:
Post a Comment