Hitstat

24 July 2006

Kejadian Volume 4 - Minggu 3 Senin

Bahtera Terkandas Di Atas Gunung
Kejadian 8:4
“Dalam bulan yang ketujuh, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, terkandaslah bahtera itu pada pegunungan Ararat.”

Setelah air bah surut, dalam bulan yang ketujuh, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, bahtera akhirnya terkandas di pengunungan Ararat (Kej. 8:4). Apakah makna di balik bulan yang ketujuh? Dalam kitab Keluaran, kita mengetahui bahwa ketika orang Israel merayakan perayaan Paskah di Mesir, mereka jadikan bulan ketujuh itu sebagai bulan pertama (Kel. 12:2). Orang Ibrani menyebut bulan ini sebagai bulan Abib (Kel. 13:4). Abib berarti bersemi, bertunas, berkuncup, yakni suatu permulaan hayat baru.
Lalu apakah makna hari ketujuh belas bulan itu? Alkitab mencatat bahwa Tuhan Yesus disalibkan pada hari raya Paskah, tanggal empat belas bulan itu (Kel. 12:6, Yoh. 18:28) dan bangkit pada hari yang ketiga – tanggal tujuh belas. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa hari terkandasnya bahtera di atas gunung merupakan perlambangan dari hari kebangkitan Kristus. Alangkah ajaibnya!
Jadi setelah kebangkitan ada suatu kehidupan yang baru. Nuh dengan seisi keluarganya mempunyai satu kehidupan yang baru. Kebangkitan selalu menghasilkan suatu kehidupan yang baru, yang mutlak berbeda dengan keadaan sebelumnya. Menurut Efesus 2:6, Allah di dalam Kristus telah membangkitkan kita juga. Namun pertanyaan selanjutnya adalah adakah kita sudah memiliki suatu jenis kehidupan yang baru? Sangat disayangkan, bahwa banyak anak-anak Allah yang masih hidup menurut cara hidup mereka yang lama, seperti pada saat mereka belum percaya. O, betapa kita perlu mengalami hayat dan kuasa kebangkitan Kristus, sehingga kehidupan kita sepenuhnya berubah menjadi baru.

Bangkit Bersama Kristus
Yoh. 20:1; Ef. 2:6; 1 Ptr. 3:20-21; Mat. 16:18; Yoh. 20:22

Kandasnya bahtera di pengunungan Ararat merupakan suatu tanda, lambang, bayangan, dari kebangkitan Kristus. Menurut Alkitab, bahtera melambangkan Kristus. Bahtera melalui air bah menandakan Kristus melewati air kematian penghakiman Allah. Bahtera terhenti (kandas) di atas pegunungan, menandakan Kristus bangkit dari air kematian. Jumlah orang di dalam bahtera adalah delapan. Angka delapan ini menunjukkan kebangkitan. Dalam seminggu ada tujuh hari, dan permulaan dari minggu yang baru adalah hari kedelapan. Kristus bangkit pada hari pertama minggu itu yaitu hari kedelapan (Yoh. 20:1). Jadi angka delapan ini mewakili kebangkitan. Dalam kehidupan yang baru itu, manusia berada dalam kebangkitan. Apa pun yang mereka lakukan, semuanya ada di dalam kebangkitan. Kedelapan orang dalam bahtera itu menandakan kaum beriman Perjanjian Baru.
Tuhan mewahyukan kepada kita bahwa delapan orang yang di dalam bahtera itu merupakan sebuah gambar yang memperlihatkan bagaimana kita di dalam Kristus. Tatkala bahtera melewati air bah, kedelapan orang itu juga di dalam bahtera melewati air bah, tetapi mereka tidak tersentuh air bah, karena bahtera menahan masuknya air bah. Demikian pula, ketika Kristus bangkit dari air kematian, kita yang berada di dalam-Nya pun telah dibangkitkan oleh Allah (Ef. 2:6). Maka di dalam gereja, kita adalah orang-orang yang telah bangkit.
Sebagai kumpulan dari orang-orang yang telah bangkit, gereja adalah semacam kelompok yang lain, dia bukan bagian dari masyarakat yang lama. Ketika kita dibaptis, kita telah mengubur masyarakat lama itu dan menjadi bagian dari kelompok yang baru – gereja (1 Ptr. 3:20-21). Keselamatan yang Allah berikan bukan hanya untuk menyelamatkan kita secara individu, melainkan untuk menghasilkan gereja, suatu kumpulan manusia yang telah dipilih, ditebus, dan dilahirkan kembali oleh Allah. Gereja sepenuhnya berlawanan dengan masyarakat lama, karena esensi dari gereja adalah hayat kebangkitan (Mat. 16:18; Yoh. 20:22), sedangkan esensi dari masyarakat lama adalah maut. Bila kita ingin menang atas pengaruh masyarakat lama, kita harus berada dalam kehidupan gereja yang tepat. Tanpa menyatukan diri dengan umat Allah lainnya, sulit sekali bagi kita untuk bertahan dari arus dunia ini. Kehidupan gereja justru adalah kehidupan dalam kebangkitan, sejenis kehidupan yang sepenuhnya terlepas dari pengaruh masyarakat lama. Karena itu, setelah kita dilahirkan kembali, kita wajib menempuh kehidupan gereja, kehidupan dalam kebangkitan!

Penerapan:
Sudahkah kita hidup dalam kebangkitan dengan meninggalkan cara hidup yang lama dan menempuh kehidupan yang baru? Marilah kita meninggalkan keinginan terhadap hal-hal dunia yang cemar dan najis dengan lebih banyak meluangkan waktu bersama dengan Tuhan. Marilah kita memulai hidup kita bukan dengan kekuatan sendiri namun dengan hayat kebangkitan Tuhan yang ada di dalam roh kita.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus terima kasih atas hayat kebangkitan-Mu yang ada di dalamku. Tuhan, berilah kekuatan kepadaku untuk meninggalkan cara hidupku yang lama. Tuhan aku tidak mau mempermalukan Engkau. Pimpinlah aku untuk dapat menempuh kehidupan yang mempersaksikan diri-Mu.

No comments: