Hitstat

31 July 2006

Kejadian Volume 4 - Minggu 4 Senin

Faktor Pemersatu Umat Allah (1)
Kejadian 10:1
“Inilah keturunan Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh. Setelah air bah itu lahirlah anak-anak lelaki bagi mereka.”

Setelah air bah, Nuh sekeluarga mempunyai permulaan baru. Di tengah-tengah mereka ada kesatuan yang riil; dalam setiap perkara mereka adalah satu. Pertama, mereka adalah satu dengan Allah. Dalam kebangkitan (angka delapan menunjukkan kebangkitan) mereka berdelapan tertampil sebagai satu orang di hadapan Allah. Mereka menyembah Allah yang esa. Kedua, mereka hanya memiliki satu tujuan, yaitu mengekspresikan Allah dan mewakili Allah. Ketiga, kedelapan orang ini adalah satu dalam opini, bahasa, konsepsi, dan pengertian. Mereka berbicara dalam bahasa yang sama. Mereka benar-benar satu.
Tahun demi tahun jumlah mereka makin bertambah. Peningkatan yang pesat atas jumlah penduduk mengakibatkan adanya perpecahan. Mereka tidak saja terpecah menjadi banyak keluarga dan generasi, bahkan juga menjadi berbagai bangsa. Bangsa ialah suatu kerajaan atau kekuasaan di mana ada orang yang mengepalai dan menguasai. Pada permulaan zaman baru dari hidup dalam kebangkitan, hanya ada seorang kepala perwakilan, yaitu Nuh. Ia mewakili Allah, Pemimpin sejati itu. Di sebuah keluarga hanya ada satu kepala. Itu merupakan kesatuan yang sempurna. Namun kemudian anak cucu Nuh bukan hanya terpecah menjadi berbagai keluarga, bahkan menjadi berbagai bangsa. Itu sungguh mengerikan. Tuhan membenci segala bentuk perpecahan (1 Kor. 1:10), sebaliknya Ia berdoa untuk kesatuan (Yoh. 17:20-21). Dengan alasan apapun, perpecahan tetap adalah perpecahan, dan itu adalah perkara yang Tuhan benci karena perpecahan merusak tujuan sebermula Allah.

Faktor Pemersatu Umat Allah (2)
Kej. 10:32; Ef. 4:6

Kejadian pasal 10 adalah sebuah daftar bangsa-bangsa keturunan Sem, Ham, dan Yafet. Ayat dua sampai ayat lima berisi nama-nama keturunan Yafet; ayat enam sampai ayat dua puluh adalah daftar nama-nama keturunan Ham; dan ayat dua puluh satu sampai ayat tiga puluh satu adalah daftar nama-nama keturunan Sem. Daftar ini disusun menurut keturunan mereka, menurut bangsa mereka. Dan dari mereka itulah berpencar bangsa-bangsa di bumi setelah air bah itu (Kej. 10:32).
Pada mulanya umat Allah adalah satu. Mengapa mereka itu satu? Memang unsur keluarga mengikat mereka menjadi satu, namun faktor utama kesatuan mereka dikarenakan mereka hanya mempunyai satu Allah. Nuh sekeluarga menyembah Allah yang Maha Esa. Allah yang Maha Esa ini adalah faktor utama yang mengikat umat Allah di dalam kesatuan. Bila penyembahan kepada Allah berubah sasaran, seluruh keadaan di tengah-tengah umat Allah pasti juga berubah. Jika di antara umat Allah terdapat penyembahan yang berlainan, pasti terjadi perpecahan di tengah-tengah mereka. Jadi faktor utama untuk memelihara kesatuan suku bangsa baru ialah selain satu Allah yang benar tidak ada allah lain. Demikian juga, kita hanya memiliki satu Allah, kita hanya menyembah Allah yang unik itu. Allah kita unik (satu-satunya), karena itu kita esa. Efesus 4:6 mengatakan tentang satu Allah satu Bapa. Sebab kita hanya memiliki satu Allah dan satu Bapa, karena itu kita pun esa.
Nuh sekeluarga terwujud satu disebabkan mereka hanya mempunyai satu sasaran yang unik. Baik Nuh maupun anak-anaknya tidak ada yang mencari kepentingan pribadinya; mereka semua bagi sasaran Allah. Sasaran Allah ialah agar manusia mengekspresikan dan mewakili-Nya. Sasaran mereka bukan pertanian, pendidikan, atau industri. Satu-satunya sasaran mereka adalah mengekspresikan Allah dan mewakili Allah.
Terhadap hal ini hendaknya kita mempunyai kesan yang mendalam. Meskipun kita mempunyai Allah yang sama, mungkin kita mempunyai sasaran yang berbeda. Bila kita bersasaran lain, kita akan terpecah belah. Kita di sini hanya untuk mengekspresikan Allah dan mewakili Allah. Kita mempunyai satu kedudukan yang tidak tergoyahkan untuk memproklamirkan kepada seluruh alam semesta, juga kepada Iblis beserta semua malaikat yang memberontak, pemerintah yang berkuasa di angkasa dengan antek-anteknya bahwa kita sebagai gereja lokal adalah untuk sasaran Allah, berdiri bersatu dengan Allah. Sasaran kita satu-satunya adalah mengekspresikan Allah kita. Kita di sini bagi pengekspresian Allah.

Penerapan:
Tuhan menyelamatkan kita bukan agar kita terpecah belah melainkan agar kita disatukan dan dibangun menjadi rumah Allah. Karena itu marilah kita kesampingkan segala macam perbedaan latar belakang kita yang dapat dipakai Iblis untuk memecah- belah anak-anak Allah. Kalau Allah sangat membenci perpecahan, bukankah demikian pula seharusnya sikap kita?

Pokok Doa:
Ya Tuhan Yesus, sering kali aku merasa bahwa aku berbeda dari anak-anak Allah tertentu. Ampunilah sikapku yang tidak tepat ini. Aku mau meletakkan segala macam perbedaan dan menyatukan diri dengan umat Allah, yakni mereka yang berjalan dalam terang firman-Mu yang murni.

No comments: