Hitstat

23 September 2006

Kejadian Volume 6 - Minggu 3 Sabtu

Perlu tinggal dalam Lingkungan yang Sehat
Kejadian 19:15
“Ketika fajar telah menyingsing, kedua malaikat itu mendesak Lot, supaya bersegera, katanya: ‘Bangunlah, bawalah isterimu dan kedua anakmu yang ada di sini, supaya engkau jangan mati lenyap karena kedurjanaan kota ini.’”

Lingkungan yang penuh dosa ternyata telah mempengaruhi anak-anak Lot. Mereka telah terbius oleh cara hidup kota Sodom yang penuh dosa. Kejadian 19:16 mengatakan, “Ketika ia berlambat-lambat, maka tangannya, tangan isteri dan tangan kedua anaknya dipegang oleh kedua orang itu, sebab TUHAN hendak mengasihani dia; lalu kedua orang itu menuntunnya ke luar kota dan melepaskannya di sana.” Terhadap keselamatan Allah, mereka sangat pasif sehingga malaikat TUHAN perlu mendesak dan terpaksa memegang tangan mereka (dengan paksa) dan menuntun mereka ke luar kota yang jahat itu. Dari peristiwa ini kita bisa mendapatkan suatu pelajaran penting: para orang tua perlu membesarkan anak-anak mereka di dalam suasana yang rohani. Kalau tidak, dengan cepat suasana dosa akan membius mereka. Hari ini banyak orang muda telah terbius oleh pengaruh dunia yang penuh dosa.
Kita hidup dalam zaman yang jahat, karena itu kita perlu perlindungan. Keluarga kita dan anak-anak kita harus terlindung. Kita semua harus lari dari “Sodom” dan menutup pintu kita terhadap suasana yang jahat itu. Jika tidak, keturunan kita akan terbius. Bila kita tetap tinggal dalam udara segar, kita segera dapat mencium bau busuk amoral meskipun bau itu cuma sedikit saja, tetapi kalau kita tidak bisa merasakan bau busuk, berarti perasaan budi pekerti kita telah terbius. Kiranya kita secara aktif menggunakan tekad kita untuk memilih tinggal di dalam lingkungan yang sehat – kehidupan gereja yang normal. Hanya dengan demikian kesadaran kita akan dunia yang penuh dosa dapat dipulihkan kembali.

Jangan Menoleh ke Belakang
Kej. 19:15-38; Luk. 17:28-33; 1 Yoh. 2:28; Ul. 23:3

Lot beroleh selamat semata-mata karena doa syafaat Abraham (Kej. 19:15-25, 29). Bahkan setelah malaikat memberi tahu Lot, Sodom akan dimusnahkan, Lot masih berlambat-lambat di sana. Kejadian 19:16 mengatakan ketika ia berlambat-lambat, maka tangannya, tangan istri dan tangan kedua anaknya dipegang oleh kedua orang itu, sebab Tuhan hendak mengasihani dia, lalu kedua orang itu menuntunnya keluar kota dan melepaskannya di sana. Lot tidak setia tetapi Tuhan yang membelaskasihani. Tuhan menarik dia keluar dari Sodom bagaikan kayu yang dicabut keluar dari api.
Istri Lot diselamatkan dari kemusnahan tetapi menjadi tiang garam (Kej. 19:15-17; Luk. 17:32). Bila dalam bentuk serbuk, garam amatlah berguna. Tetapi garam dalam bentuk batangan, sama sekali tidak berguna. Istri Lot menjadi tiang garam, itu berarti ia telah tidak berguna lagi dalam tangan Allah dan telah menjadi satu monumen keaiban. Alkitab mewahyukan di samping masalah keselamatan dan kebinasaan terdapat pula masalah kemuliaan dan keaiban. Istri Lot tidak binasa, dia telah diselamatkan dari kemusnahan tetapi pada akhirnya dia menjadi suatu yang memalukan. Sebab itu Tuhan berkata dalam Lukas 17:32, “Ingatlah akan istri Lot.” Ini memperingatkan kita, walaupun kita telah beroleh selamat, pada waktu Tuhan datang kembali kita mungkin mendapat aib seperti istri Lot. Sekalipun kita telah diselamatkan, mungkin kita akan dipermalukan pada hari kedatangan Tuhan (1 Yoh. 2:28).
Dalam Lukas 17:28-33 Tuhan memperingatkan kita jangan menoleh ke belakang. Mengapa istri Lot menoleh ke belakang? Karena semua harta bendanya, rumahnya, dan pakaiannya berada di sana juga. Karena dia menoleh ke belakang, ia menjadi tiang garam. Hal ini bukanlah suatu cerita atau teori. Dari kisah ini kita melihat adanya masalah keselamatan dan masalah keaiban. Ketika hari penghakiman tiba, kita berbagian dalam kemuliaan atau dalam keaiban? Kita tidak akan binasa karena keselamatan kita sudah pasti. Tetapi “monumen” ini menunjukkan bahwa walau kita telah ditebus oleh Tuhan, masih ada kemungkinan bagi kita untuk gagal dan jatuh dalam kondisi yang memalukan. Hasil seumur Lot melahirkan orang-orang Moab dan orang-orang Amon (orang Ben Ami), kedua bangsa ini ditolak oleh Allah, bahkan sampai generasi mereka yang kesepuluh (Kej. 19:30-38; Ul. 23:3). Betapa kasihan kesudahan hidup Lot! Dia menghasilkan orang-orang Moab dan orang-orang Amon yang ditolak oleh Allah. Dari kisah Lot kita nampak sebuah catatan seorang benar yang gagal. Kisah seumur hidup Lot dan keluarganya hendaklah menjadi suatu peringatan yang keras bagi kita.

Penerapan:
Dunia adalah suatu sistem yang diciptakan Iblis untuk memikat manusia sehingga menjauhi Allah. Jika tidak hati-hati, kita bisa jatuh ke dalamnya sehingga berdosa dan tercemar. Cara kita berperilaku janganlah menurut cara atau gaya hidup manusia duniawi (1 Yoh. 2:15-17). Agar kita diselamatkan dari sistem dunia, kita harus mempersembahkan setiap anggota tubuh kita kepada Allah.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, hari ini kupersembahkan setiap anggota tubuhku kepada-Mu bagi kemuliaan-Mu. Selamatkanlah aku dari pengaruh dunia yang jahat agar aku tidak berdosa terhadap-Mu dan tidak bercacat di hadapan-Mu.

No comments: