Hitstat

18 September 2006

Kejadian Volume 6 - Minggu 3 Senin

Kristus Datang, Dosa Musnah
Kejadian 18:10
“Dan firman-Nya: ‘Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki.’ Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya.”

Karena Abraham menikmati persekutuan yang manis dan intim dengan Allah, ia menerima juga wahyu dari Dia tentang kelahiran Ishak dan pemusnahan kota Sodom. Kalau kita kaitkan dengan Perjanjian Baru, kelahiran Ishak bertalian dengan Kristus, sedangkan pemusnahan kota Sodom bertalian dengan penghakiman Allah terhadap dosa. Ishak harus datang dan Sodom harus musnah. Ini berarti Kristus harus datang dan dosa harus musnah.
Sebagai keturunan Abraham, kita pun memiliki janji bahwa Kristus akan menjadi hayat kita (Kol. 3:4), suplai kita (Yoh. 6:51; 1 Kor. 12:13), dan segala sesuatu kita (Kol. 3:11; Flp. 1:19, TL.). Selain itu, kita juga memiliki janji akan kedatangan Kristus kali kedua (Why. 3:11; 22:7, 12, 20), sekaligus penghakiman Allah atas langit dan bumi yang lama berikut sistemnya yang jahat dan penuh dengan dosa (2 Ptr. 3:10).
Prinsip dari janji ini sama dengan yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan kita, seperti dalam pernikahan kita, pekerjaan kita, bahkan dalam kehidupan gereja kita. Tanpa hadir Kristus, dosa akan berkuasa di dalamnya. Tanpa hadir Kristus, dosa akan merusak pernikahan, merusak pekerjaan, bahkan dapat merusak kehidupan gereja yang wajar. Sebaliknya, di mana ada hadir Kristus, dosa pasti tersingkir. Di mana ada hadir Kristus, kegelapan dosa sirna. Allah melalui Kristus akan memusnahkan “Sodom” yang ada di dalam berbagai aspek kehidupan kita. Oleh karena itu, Kristus harus dilahirkan, diperhidupkan, dan harus bertambah di dalam keluarga kita, pekerjaan kita, bahkan dalam kehidupan gereja kita. Hanya dengan jalan ini dosa dikalahkan dan musnah.

Waktu Hayat
Kej. 17:21; 18:1-14

Kejadian 18:10 mengatakan bahwa, “Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan (according to the time of life, KJV) mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki.” Kelahiran Ishak adalah menurut waktu hayat (the time of life), pada waktu yang telah ditetapkan (Kej. 17:21; 18:10, 14). Melalui menempuh kehidupan bersandar iman dan anugerah, kehidupan dalam persekutuan dengan Allah, akhirnya Abraham mendapatkan penegasan dari Allah bahwa isterinya, Sara, akan mempunyai anak laki-laki pada waktu yang telah ditetapkan Allah, yaitu pada waktu hayat. Apakah yang dimaksud dengan waktu hayat? Waktu hayat adalah waktu dimana Abraham dan Sara sudah tidak memiliki harapan lagi atas kekuatan diri sendiri. Waktu dimana mereka hanya bisa berharap kepada Allah, sepenuhnya bersandar Allah, dan membiarkan Allah yang bekerja, itulah waktu hayat.
Dalam hidup kita, kita memerlukan banyak waktu hayat. Semakin banyak waktu hayat yang kita miliki, semakin baik. Tetapi waktu hayat itu datang tergantung pada kerelaan kita atas penanggulangan Allah, khususnya penanggulangan-Nya terhadap kekuatan manusia alamiah kita. Pada waktu kita sudah tidak lagi memiliki harapan atas diri sendiri, sepenuhnya hanya bisa berharap kepada Allah, maka Allah mulai bekerja. Kita perlu memiliki sebanyak-banyaknya waktu hayat seperti ini. Karena Allah mengetahui kapan saat yang tepat bagi-Nya untuk bekerja di atas diri kita, maka waktu hayat ini selalu merupakan waktu yang ditetapkan oleh Allah. Waktu hayat bagi Abraham dan Sara adalah waktu tatkala mereka telah tidak memiliki sesuatu pun. Ishak dilahirkan pada saat Abraham telah menjadi sangat tua seperti mati dan Sara telah tidak berfungsi lagi (Kej. 18:11-13). Tatkala kita telah tidak mempunyai sesuatu pun, itulah waktu yang terbaik, waktu yang telah Allah tetapkan bagi kita untuk mendapatkan pertambahan hayat.
Dalam Kejadian 18:14 Tuhan berkata, “Adakah sesuatu yang mustahil (atau menakjubkan) untuk TUHAN?” Setiap pengalaman terhadap Kristus adalah sesuatu yang mengagumkan di mata kita, suatu pekerjaan Tuhan yang mengherankan. Pengalaman orang Kristen selalu seperti ini, sebab kehidupan kristiani adalah kehidupan yang “tidak mungkin”. Betapa mengagumkan karena semua hal yang tidak mungkin itu telah menjadi mungkin di dalam Kristus! Kita dapat melakukan apa yang tidak dapat dikerjakan oleh orang lain, karena Kristus dalam pengalaman kita terhadap-Nya adalah mengagumkan dan mengherankan. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan! Amin!

Penerapan:
Jangan beranggapan bahwa kita tidak bisa mengalahkan dosa. Kalau kita membiarkan Kristus dan firman-Nya tinggal di dalam kita, dengan sendirinya dosa tersingkir. Jangan biarkan dosa merusak keluarga dan nama baik kita. Jangan beri kesempatan bagi dosa untuk merusak kehidupan pernikahan maupun pekerjaan kita. Begitu dosa mendekat, serulah nama Tuhan dan berdoalah. Dosa pasti tidak berdaya atas kita.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, berilah aku hati yang baru, hati yang takut akan Engkau. Selamatkan aku dari dosa dan dunia yang setiap saat siap menggodaku. Tuhan, ingatkan aku untuk senantiasa menyeru nama-Mu.

No comments: