Hitstat

04 June 2008

Markus Volume 4 - Minggu 4 Kamis

Jalan Naik Tahta (1) - Melalui Kematian dan Kebangkitan
Galatia 5:24
Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

Ayat Bacaan: Mrk. 10:35-45; Mat. 20:20-21

Markus pasal sepuluh menggambarkan sejumlah perkara yang terjadi pada perjalanan Yesus menuju ke Yerusalem. Dalam Markus 10:1 Tuhan Yesus berangkat dari Galilea dan tiba di daerah Yudea. Tuhan sengaja melakukan tindakan ini agar Dia bisa mati di Yerusalem bagi penggenapan rencana kekal Allah. Karena itu, berada pada jalan menuju ke Yerusalem adalah berada di jalan masuk ke dalam kematian Kristus. Kemudian melalui kematian, kita masuk ke dalam kebangkitan-Nya.
Kematian Tuhan Yesus di Yerusalem tidak hanya mencakup Tuhan sendiri, tetapi juga pengikut-Nya. Faktanya, kita juga tercakup dalam kematian-Nya. Ketika Tuhan masuk ke dalam kematian-Nya yang almuhit, Dia membawa pengikut-Nya masuk ke dalam kematian bersama dengan Dia.
Peristiwa yang dicatat di dalam Markus 10:35-45 membuktikan bahwa murid-murid Hamba-penyelamat buta terhadap visi kematian dan kebangkitan-Nya. Permintaan Yakobus dan Yohanes untuk duduk di sebelah kanan dan kiri Tuhan Yesus mengungkapkan fakta bahwa Yohanes dan Yakobus masih anak-anak guruh yang alamiah. Menurut catatan dalam Injil Matius, ibu dari anak-anak Zebedeus yang membuat permintaan ini (Mat. 20:20-21). Dia adalah saudara dari Maria, ibu Tuhan, dan karena itu adalah bibi-Nya. Dari perkara ini kita nampak bahwa Yakobus dan Yohanes adalah saudara sepupu Tuhan. Ini mungkin berdasarkan fakta bahwa mereka meminta suatu hadiah — duduk di sebelah kiri atau kanan Tuhan di dalam kemuliaan-Nya. Ini adalah bukti bahwa mereka masih penuh dengan sifat alamiah.
Saudara-saudari, kita mungkin merasa bahwa Yakobus dan Yohanes keterlaluan. Tuhan akan disalibkan, tetapi mereka masih mempermasalahkan siapa yang duduk di sebelah kiri dan kanan Tuhan. Tetapi pernahkan kita merenungkan bahwa keadaan kita seringkali sama seperti keadaan mereka? Seringkali di dalam gereja, kita begitu berambisi untuk menjadi orang nomor satu, dikenal oleh banyak orang. Kita tidak lagi memperhatikan apa yang Tuhan katakan kepada kita melainkan lebih memperhatikan posisi dan status kita. Semoga kita semua diselamatkan dari keadaan ini.

No comments: