Hitstat

17 June 2008

Markus Volume 5 - Minggu 2 Rabu

Jika Kita Mengampuni, Bapa Mengampuni
Markus 11:25
Jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya seseorang bersalah terhadap kamu, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan - kesalahanmu.

Ayat Bacaan: Mzm. 31:10-14; 35:1-8; Mat. 5:43-48

Pada saat membicarakan mengenai berdoa, Tuhan secara khusus memperlihatkan keperluan kita untuk mengampuni kesalahan orang lain. Mengampuni kesalahan orang lain adalah dasar bagi Allah Bapa kita yang di surga untuk mengampuni kita, lebih-lebih dalam doa kita. Sesungguhnya, kita tidak akan bisa berdoa dengan hati yang menyimpan kesalahan terhadap orang lain, yaitu merasa disalahkan oleh orang lain, atau tidak melupakan kesalahan orang lain. Sebagai orang Kristen, kita tidak seharusnya mempunyai keinginan untuk balas dendam. Kita tidak seharusnya mengingat-ingat kesalahan orang lain. Jika kita tidak mengampuni dan melupakan kesalahan orang lain, maka di dalam diri kita tidak akan memiliki damai sejahtera.
Dalam Kitab Mazmur, ada banyak mazmur yang ditulis oleh Daud, namun tidak terlihat adanya kuasa kebangkitan. Mengapa? Karena dalam banyak mazmurnya, Daud sangat ingat kesalahan orang lain. Dia bahkan menghitung penderitaan dan perlakuan jahat yang ia terima dari musuhnya kepada Allah, dan mohon Allah menanggulangi musuh-musuhnya (Mzm. 31:10-14; 35:1-8). Saudara-saudari, jika kita datang kepada Tuhan dan memberitahu Dia tentang perlakuan jahat yang kita terima dari musuh, di dalam kita akan merasakan maut. Sebaliknya, kita harus menuruti apa yang Tuhan katakan, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. ..Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?...Karena itu, haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga sempurna” (Mat. 5:43-48).
Kita bisa sempurna sama seperti Bapa yang di surga, karena kita dilahirkan dari-Nya, mempunyai hayat dan sifat-Nya. Hayat inilah yang memampukan kita mengampuni dan melupakan kesalahan setiap orang. Inilah pengajaran Perjanjian Baru. Ketika kita bisa mengampuni orang dan melupakan kesalahan mereka, persekutuan kita dengan Tuhan dalam doa akan menghasilkan sukacita dan damai sejahtera karena Bapa yang di sorga telah mengampuni kita dari kesalahan kita. Marilah kita belajar mengampuni seorang terhadap yang lain.

No comments: