Hitstat

08 June 2008

Markus Volume 5 - Minggu 1 Senin

Mendambakan Penglihatan Rohani
Markus 10:51
Tanya Yesus kepadanya, “Apa yang kaukehendaki Kuperbuat bagimu?” Jawab orang buta itu, “Rabuni, aku ingin dapat melihat!”

Ayat Bacaan: Mrk. 10:46-52; Luk. 19:1-10

Markus 10:46-52 menceritakan mengenai Bartimeus, seorang buta yang berseru-seru kepada Tuhan untuk meminta belas kasihan. Ketika didengar-Nya seruan Bartimeus yang semakin keras, Tuhan segera memanggil orang-orang untuk membawa Bartimeus datang kepada-Nya dan kemudian bertanya kepadanya, “Apa yang kaukehendaki Kuperbuat bagimu?” Ketika mendengar pertanyaan ini, Bartimeus tidak meminta hal yang lain, tetapi dengan sederhana ia meminta supaya ia dapat melihat.
Perkara melihat disini mengacu kepada melihat hal-hal yang rohani – melihat Yesus. Kita dapat membandingkan perkara ini dengan kisah tentang Zakheus, pemungut cukai dalam Lukas 19:1-10. Ketika di Yerikho dia mungkin pernah mendengar nama Yesus dan ada orang memberi tahu dia bagaimanakah Yesus itu, tetapi dia belum pernah melihat Yesus. Karena itu, pada hari dia mendengar bahwa Yesus berada di kota Yerikho, dia dengan segera mengambil kesempatan itu untuk melihat Yesus. Selanjutnya ketika Zakheus hendak melihat Yesus, dia menemui banyak halangan, dimana terdapat kerumunan orang yang menutupinya sebab tubuhnya pendek. Tetapi halangan ini tidak menghentikannya. Sebaliknya dia dengan berani memanjat pohon ara untuk melihat Yesus. Saudara-saudari, mengapa dia bisa begitu damba untuk melihat Yesus? Alasannya adalah karena Zakheus menyadari bahwa di dalam lubuk batinnya ada satu keperluan yang tidak bisa dipenuhi oleh perkara apa pun. Keperluan inilah yang mendesaknya untuk mencari Tuhan. Ketika dia telah melihat dan mendapatkan Tuhan, seluruh hidupnya mengalami banyak perubahan (Luk. 19:8).
Pada prinsipnya, kehidupan kita hari ini juga demikian. Jika hari ini batin kita merasa hambar, kosong, bosan ataupun jenuh, itu menandakan bahwa kita perlu berjumpa dengan Tuhan Yesus. Karena itu, janganlah kita melewatkan waktu pagi kita bersama Tuhan, doa kita, pembacaan Alkitab kita ataupun perhimpunan ibadah kita. Sebaliknya kita perlu memustikakannya serta mendambakannya, karena di sanalah kita mempunyai kesempatan yang besar untuk berjumpa dengan Tuhan Yesus. Semakin kita melihat Tuhan, semakin kita mengasihi Dia. Pada akhirnya kita akan mengalami semakin banyak pengubahan di dalam diri kita.

No comments: