Hitstat

10 June 2008

Markus Volume 5 - Minggu 1 Rabu

Mengenal Visi Kematian dan Kebangkitan Kristus
Filipi 3:10
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,

Ayat Bacaan: Mrk. 4:35 - 10:52; 16:16; Flp. 3:10

Markus 4:35 – 10:52 adalah bagian yang panjang yang membahas pergerakan pelayanan Injil Hamba-Penyelamat, dimulai dari perihal meredakan angin dan laut lalu diakhiri dengan penyembuhan Bartimeus. Tujuan dari pergerakan pelayanan Injil-Nya adalah untuk mempersiapkan murid-murid masuk ke dalam kematian dan kebangkitan-Nya. Di dalam persiapan-Nya Tuhan mewahyukan tentang penderitaan-Nya di Yerusalem, dimana kematian-Nya akan merampungkan sebuah karya penebusan yang terbesar. Kematian-Nya akan menghasilkan kebangkitan, yang melaluinya setiap orang yang percaya bisa mendapatkan keselamatan (Mrk. 10:33-34; 16:16).
Kita dapat menerapkan kematian dan kebangkitan Kristus dalam hidup kita sehari-hari. Membawa kematian Tuhan Yesus adalah untuk mengikis atau mengakhiri ciptaan lama di dalam kita. Ketika di bumi, manusia lahiriah Tuhan Yesus juga diakhiri, dan diletakkan ke dalam kematian, sedangkan manusia batiniah-Nya dibangunkan, dibangkitkan. Ini terjadi di atas diri Tuhan Yesus, terjadi di atas diri para rasul, dan juga terjadi di atas semua orang beriman. Melalui kelahiran jasmaniah, kita menjadi ciptaan lama, dan melalui kelahiran kembali, kita menjadi ciptaan baru. Sebagai orang-orang yang telah dilahirkan kembali, kita masih memiliki bagian lahiriah yang melambangkan ciptaan lama. Bagian ini perlu diakhiri, disingkirkan, dan dikikis. Tetapi pada waktu yang sama kita memiliki satu bagian batiniah yang melambangkan Allah yang kekal. Bagian ini harus dikembangkan, dibangkitkan, dan diperbarui.
Akan tetapi seringkali kita tidak melihat makna yang terkandung di balik visi kematian dan kebangkitan-Nya, sehingga terkadang kita merasa malu jika disebut sebagai orang Kristen, malu jika orang-orang di sekitar kita mengetahui kita sedang berdoa atau membaca Alkitab. Mungkin kitapun merasa malu jika teman atau tetangga kita mengatakan kita sebagai orang yang suci. Mengapa? Ini menunjukkan bahwa kita buta dan tidak melihat visi ajaib ini. Jika kita tidak rela membiarkan manusia lahiriah kita diakhiri, manusia batiniah kita tidak akan diperbarui dari sehari ke sehari. Kita perlu meminta agar Tuhan membuka mata rohani kita sehingga oleh visi ini, kita dapat menjadi orang yang kuat dan teguh dalam mengikuti Tuhan.

No comments: