Hitstat

08 July 2008

Markus Volume 6 - Minggu 1 Rabu

Yesus Diurapi di Betania
Markus 14:3
Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu botol pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher botol itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus.

Ayat Bacaan: Mrk. 14:1-3, 10-11; Kol. 2:9; Ef. 2:22

Dalam Markus 14:1-11, kita dapat melihat berbagai respon orang terhadap Yesus. Di sana terdapat catatan bagaimana imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat tengah mencari jalan untuk menangkap dan membunuh Yesus (Mrk. 14:1), pula terdapat catatan mengenai rencana Yudas Iskariot untuk menyerahkan Yesus dengan imbalan sejumlah uang dari imam-imam kepala (Mrk. 14:10-11). Namun di antara dua catatan yang jahat ini, terdapat sebuah catatan yang manis, yakni bagaimana Yesus diurapi oleh seorang perempuan ketika Ia sedang makan di rumah Simon si kusta, di Betania.
Mengapa Yesus diurapi di Betania, bukan di Yerusalem? Bukankah Yerusalem adalah tempat yang istimewa karena di sanalah terdapat bait suci dan adalah pusat agama Yahudi? Ya. Yerusalem adalah kota kudus, tempat bait kudus berada. Tetapi Allah tidak lagi berada di sana. Dalam Perjanjian Baru, Allah berada di dalam suatu Persona, yaitu Yesus Kristus (Kol. 2:9). Di luar Kristus, tidak mungkin bagi seorang pun menemukan Allah. Dalam Markus 14:3, Yesus ini telah meninggalkan bait, pergi ke Betania, dan di sanalah seorang pengikut-Nya mencurahkan kasihnya yang terbaik untuk mengurapi Dia.
Untuk menyatakan kasih kita kepada Tuhan, kita perlu mengikuti Dia keluar dari ruang lingkup agama usang kita. Tuhan tidak diurapi di Yerusalem, tetapi di Betania. Artinya, Tuhan tidak dapat kita temukan di dalam praktek-praktek agamawi, melainkan hanya di dalam roh kita, karena di sanalah Kristus hari ini berada. Efesus 2:22 menegaskan bahwa roh kita adalah tempat kediaman Allah. Hanya di dalam roh kita, kita memiliki penyertaan Allah yang hidup. Tatkala kita kembali ke dalam roh kita, kita berada di tempat yang tepat untuk mengasihi Tuhan, mengurapi Dia, mencurahkan milik kita yang terbaik kepada-Nya. Di dalam agama usang, Kristus ditolak, dihina, bahkan dibunuh; namun di dalam roh kita, Kristus dicintai, bahkan diurapi sampai puncaknya.
Karena realitas dari kehidupan gereja ada di dalam roh, maka Betania juga melambangkan miniatur dari kehidupan gereja hari ini. Hanya di dalam kehidupan gereja yang tepatlah kita dapat mengesampingkan semua praktek agama usang, memiliki penyertaan Kristus yang hidup, dan mengasihi Dia sampai puncaknya.

No comments: