Hitstat

15 July 2008

Markus Volume 6 - Minggu 2 Rabu

Memberitakan Kematian Kristus Sampai Dia Datang
1 Korintus 11:26
Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.

Ayat Bacaan: 1 Kor. 11:26

Dengan cara apakah gereja memberitakan kematian Tuhan? Menurut Satu Korintus 11:26, setiap kali kita makan roti dan minum cawan perjamuan Tuhan, sesungguhnya kita sedang memberitakan atau memproklamirkan kematian Tuhan. Perhatikanlah bahwa kita tidak hanya mengingat Persona Tuhan, tetapi juga kita memberitakan, memproklamirkan kematian-Nya. Kita mengingat Persona ini dengan memberitakan kematian-Nya kepada alam semesta; kepada roh-roh jahat, kepada malaikat-malaikat, dan kepada manusia, tanpa henti-hentinya sampai Dia datang kembali.
Mengapa roti dan cawan menyatakan kematian Tuhan? Sebab asalnya darah ada dalam daging, jika darah terpisah dengan daging, itu menandakan kematian. Tatkala kita nampak anggur dalam cawan, itulah darah; tatkala kita nampak roti, itulah daging. Darah Tuhan berada di sebelah sini, daging Tuhan berada di sebelah sana, darah sudah terpisah dengan daging, itu menandakan kematian Tuhan. Roti terbuat dari biji gandum yang telah dihaluskan; cawan berisi sari buah anggur yang telah diperas. Hal ini memperlihatkan dengan jelas kepada kita bahwa di sini ada kematian. Bila biji-biji gandum tidak digiling, mustahil menjadi roti; bila buah-buah anggur tidak diperas, mustahil menjadi sari anggur. Sebab itu Paulus berkata, “Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan...” (1 Kor. 11:26)
Tuhan Yesus akan datang lagi. Perkataan ini sungguh menghibur kita. Meskipun Dia sekarang di dalam roh, tetapi untuk mengalami penyertaan-Nya yang kelihatan, kita harus menunggu sampai kedatangan-Nya yang kedua kali. Minggu demi minggu dan tahun demi tahun kita mengadakan perjamuan untuk mengingat Tuhan dan memberitakan kematian-Nya, karena kita berharap akan kedatangan-Nya kembali. Sampai Tuhan datang kembali, barulah kita tidak memakannya lagi. Ketika kita berhadapan muka dengan Tuhan, barulah perjamuan ini berakhir. Tetapi, selama Tuhan belum datang kembali, kita wajib menghadiri perjamuan Tuhan, mengingat Dia dan memberitakan kematian-Nya dengan hati yang penuh harap Dia segera datang kembali, mengenang-Nya di dalam roh dan suasana yang menantikan kedatangan-Nya.

No comments: