Hitstat

16 July 2008

Markus Volume 6 - Minggu 2 Kamis

Kesaksian yang Dinyatakan Melalui Perjamuan Tuhan
1 Korintus 10:16
Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?

Ayat Bacaan: 1 Kor. 10:16, 1:9; Yoh. 14:20; 12:24

Ketika Tuhan memberikan roti dan cawan kepada murid-murid-Nya, menyuruh mereka makan dan minum, itu berarti Tuhan menghendaki mereka menerima tubuh-Nya dan darah-Nya ke dalam mereka, menjadi kenikmatan mereka. Ini menyatakan kesatuan kita (kaum beriman) dengan Tuhan. Kita makan roti Tuhan dan minum cawan Tuhan ke dalam kita, menyatakan Tuhan telah bersatu dengan kita, kita memiliki bagian dengan Dia dan segala sesuatu yang Dia genapkan bagi kita. Sebab itu, setiap kali kita berbagian dalam perjamuan Tuhan, kita selalu mempersaksikan bahwa kita dengan Dia, Dia dengan kita, sudah bersatu, berbaur menjadi satu. Kita sudah di dalam Dia dan Dia sudah di dalam kita (Yoh. 14:20). Jadi, perjamuan Tuhan mempersaksikan persekutuan kita dengan Tuhan (1 Kor. 10:16; 1:9).
Perjamuan Tuhan tidak hanya mempersaksikan kesatuan kita dengan Tuhan, juga mempersaksikan kesatuan kita dengan seluruh kaum beriman di dalam Kristus, mempersaksikan keesaan gereja. Kesatuan dengan kaum beriman adalah kesatuan dengan gereja. Inilah yang dinyatakan oleh roti yang dipecah-pecahkan dalam perjamuan Tuhan. Tuhan asalnya adalah “sebiji gandum”, mati dan bangkit kembali menghasilkan banyak butir (Yoh. 12:24). Dia menghendaki butir-butir yang banyak ini menjadi satu roti, menjadi satu Tubuh.
Satu Tubuh ini terdiri dari banyak butiran gandum (kaum beriman), yakni orang-orang yang mendapatkan hayat Tuhan dari zaman ke zaman di seluruh bumi. Kita, butir-butir yang banyak ini, bukanlah butiran gandum yang tersebar, melainkan di dalam Roh Kudus telah menjadi satu ketul roti, “menjadi satu tubuh”. Sebab itu, Rasul Paulus berkata, “Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh” (1 Kor. 12:13).
Jadi, roti yang dipecah-pecahkan dalam perjamuan Tuhan mengacu kepada Tubuh Kristus, meliputi semua orang yang telah dilahirkan kembali dari zaman ke zaman di seluruh pelosok bumi. Petrus, Paulus, Yohanes, berada di dalam “roti” ini; dan kita, kaum beriman hari ini, serta orang-orang yang kelak beroleh selamat, semuanya berada di dalam “roti” ini. Haleluya! Kita ada bagian di dalam Tubuh Kristus yang universal! Kita esa dengan Tuhan, juga esa dengan Tubuh-Nya.

No comments: