Hitstat

30 July 2008

Markus Volume 6 - Minggu 4 Rabu

Dikuburkan dengan Terhormat
Markus 15:46
Yusuf pun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengafani-Nya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan-Nya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu.

Ayat Bacaan: Mrk. 15:42-47; Mat. 27:57; Yoh. 19:39; 3:1; Yes. 53:9; Luk. 23:55-56

Markus 15:42-47 berbicara tentang penguburan Hamba-penyelamat. Ayat 42 berkata, “Sementara itu hari mulai malam dan hari itu hari persiapan, yaitu hari menjelang Sabat. Karena itu Yusuf, orang Arimatea, seorang anggota Majelis Besar yang terpandang, yang juga menanti-nantikan Kerajaan Allah, memberanikan diri menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus.” Setelah Tuhan menggenapkan kematian yang menebus dan menyalurkan hayat, suasana penderitaan-Nya segera berubah menjadi suasana kehormatan. Ada orang kaya bernama Yusuf (Mat. 27:57), dan seorang pejabat Yahudi bernama Nikodemus (Yoh. 19:39; 3:1), datang untuk memperhatikan penguburan Tuhan melalui merempah-rempahi tubuh-Nya dan mengafani-Nya di dalam sebuah kubur yang baru, tempat penguburan orang kaya (Yes. 53:9). Dalam kehormatan manusia dengan standar tinggi yang sedemikian, Tuhan beristirahat pada hari Sabat (Luk. 23:55-56), menunggu saatnya bangkit dari antara orang mati.
Dalam Markus 15:43 Yusuf disebut “Yusuf dari Arimatea.” Kata sandang yang pasti di sini menunjukkan bahwa ia adalah seorang yang terkenal. Setelah membeli kain lenan, Yusuf mengambil Tuhan Yesus turun dari salib, membungkus Dia dengan lenan, meletakkan Dia di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu (Mrk. 15:46). Ini adalah penggenapan Yesaya 53:9. Ketika kita membaca Markus 15:42-46, kita nampak bahwa Tuhan Yesus dikuburkan dengan sangat baik. Dia dikuburkan dengan lenan yang baru dibeli dan diletakkan untuk beristirahat di dalam kubur yang baru digali di dalam bukit batu.
Ada tiga hal yang dapat kita lihat dari peristiwa ini. Pertama, Allah adalah Allah yang berdaulat melalui mempersiapkan Yusuf orang Arimatea dan Nikodemus untuk mengatur penguburan Yesus. Kedua, Ini juga adalah suatu kesaksian kebangkitan yang kuat. Dengan adanya kuburan yang kosong, dengan batu yang terguling dan kain lenan yang terlipat membuktikan Tuhan Yesus telah bangkit. Ketiga, kematian Tuhan Yesus dengan tepat menggenapi semua nubuat dalam Perjanjian Lama (Yes. 53:9). Haleluya!

No comments: