Hitstat

28 July 2008

Markus Volume 6 - Minggu 4 Senin

Diadili oleh Manusia, dan Dihakimi oleh Allah
1 Petrus 3:18a
Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk dosa-dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah

Ayat Bacaan: Mrk. 15:25, 33-34, 37

Kita telah melihat bahwa Hamba-Penyelamat berada di atas salib selama enam jam, dari jam sembilan sampai jam tiga (Mrk. 15:25, 33-34, 37). Tiga jam pertama adalah waktu penganiayaan manusia. Kita dapat mengatakan bahwa selama jam-jam itu Tuhan Yesus adalah seorang martir. Kemudian pada siang hari, ketika kegelapan datang ke seluruh bumi, Allah datang. Kegelapan ini adalah pertanda penghakiman Allah atas dosa-dosa. Manusia menganiaya Hamba-Penyelamat selama tiga jam pertama dari penyaliban-Nya, Allah datang selama tiga jam kedua untuk menghakimi Kristus sebagai pengganti kita. Dalam tiga jam ini Allah meletakkan semua dosa-dosa di atas Dia dan menganggap-Nya sebagai orang dosa untuk menggantikan kita. Karena itu, selama tiga jam terakhir, Dia adalah Penebus. Sebagai seorang martir Dia menderita penganiayaan di bawah tangan manusia. Sebagai Penebus, Dia menderita penghakiman bagi kita di bawah tangan Allah. Kegelapan adalah pertanda bahwa Allah telah datang untuk menghakimi Kristus sebagai pengganti kita bagi dosa-dosa kita.
Namun sayang sekali, banyak orang Kristen telah mengetahui kisah ini, tetapi tidak memiliki satu perasaan yang mendalam terhadap apa yang dilakukan Tuhan Yesus. Mereka telah mendengar Injil Yesus, juga sudah mengetahui bahwa Yesus mati menggantikan orang dosa, tetapi mereka tidak dengan sepenuh hati datang ke hadapan Allah, menerima Anak-Nya menjadi Juruselamatnya, juga tidak menerima dengan iman untuk bersandar kepada-Nya. Mereka telah mendengar, mengetahui, namun berhenti di sana, tidak terus mencari kasih karunia Allah, maka ajaran dan pengetahuan yang mereka dengar tidak berkhasiat di atas diri mereka. Kalau hanya di dalam otak mengetahui Injil Yesus, tetapi hati tidak percaya, apakah gunanya Injil itu terhadap kita? Sebab itu, setelah kita mengetahui perkara ketersaliban Tuhan, bagaimanakah sikap kita? Saudara-saudari, janganlah menyia-nyiakan darah yang telah Tuhan curahkan bagi kita,tetapi kita harus menghargainya dengan jalan terus mempersembahkan diri kita untuk mengasihi-Nya dan melayani-Nya.

No comments: