Hitstat

11 July 2008

Markus Volume 6 - Minggu 1 Sabtu

Tujuan Injil dan Hasilnya
Markus 14:8b-9
Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburan-Ku. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.

Ayat Bacaan: Mrk. 14:8-9

Cerita Injil adalah bahwa Allah mengasihi kita, dan cerita perempuan yang mengurapi Tuhan adalah bahwa dia mengasihi Allah. Kehidupan kristiani kita harus dapat mempersaksikan bagaimana Tuhan mengasihi kita dan bagaimana kita mengasihi Tuhan. Tuhan mengasihi kita adalah untuk keselamatan kita; kita mengasihi Tuhan adalah untuk persembahan diri kita kepada-Nya. Inilah tujuan pemberitaan Injil. Injil tidak hanya untuk memuaskan kita, tetapi terlebih agar Tuhan dipuaskan.
Saat kita memberitakan Injil, sering kita terlalu menekankan manfaat yang diperoleh orang dosa dan tidak begitu memperhatikan apa yang menjadi kehendak hati Tuhan. Dalam Injil memang ada berkat bagi orang dosa; Allah memenuhi keperluan manusia dan mencurahkan berkat yang berlimpah kepada manusia. Tetapi ini bukan hal yang terpenting. Yang utama adalah segala sesuatu harus menjadi kepuasan bagi Tuhan.
Hari ini Allah terus memanggil orang untuk memboroskan diri bagi Kristus! Saudara saudari, sudahkah kita melakukan apa yang dapat kita lakukan? Tuhan dapat berkata kepada perempuan itu, bahwa ia telah melakukan apa yang dapat dilakukannya! Yang tercurah ke atas diri Kristus, tidak ada satupun yang boros, tidak ada satupun yang sia-sia; semuanya adalah persembahan yang harum bagi Allah. Kiranya kita menjadi segolongan orang yang merasa harus mempersembahkan segala-galanya bagi Tuhan sebab nampak bahwa Tuhan patut dikasihi. Kita tidak mempedulikan untung atau rugi. Kita hanya memperhatikan bagaimana menyukakan hati Tuhan dan kita mau melakukan apa saja untuk Tuhan, sekalipun itu merugikan kita secara materi.
Hari ini Tuhan ingin gereja dipenuhi dengan orang-orang seperti Simon yang membuka rumahnya bagi Tuhan, juga dipenuhi “perempuan-perempuan” yang memboroskan dirinya bagi Tuhan. Tuhan tidak ingin seorangpun seperti Yudas yang “bijak”, penuh perhitungan untung-rugi. Di sini Tuhan telah membuat satu ketetapan yang berlaku bagi gereja untuk selamanya, yaitu prinsip kehidupan gereja bukanlah pertimbangan untung-rugi, melainkan mengasihi Kristus di atas segala-galanya. Hanya inilah yang dapat memuaskan Dia!

No comments: