Hitstat

12 July 2008

Markus Volume 6 - Minggu 2 Minggu

Makan Paskah dan Menetapkan Perjamuan Malam
Markus 14:22
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata, ”Ambillah, inilah tubuh-Ku.”

Ayat Bacaan: Mrk. 14:12-20; 1 Kor. 5:7; 11:24-26; Kel. 12:14,13:3

Pada malam Paskah yang terakhir, Hamba-Penyelamat makan perjamuan Paskah dengan murid-murid-Nya (Mrk. 14:12). Tuhan menyuruh dua orang murid-Nya menyiapkan apa yang diperlukan untuk perjamuan Paskah (Mrk. 14:13-16). Ini adalah perjamuan Paskah yang terakhir bagi Tuhan dan murid-murid-Nya, karena setelah perjamuan itu, Tuhan lalu mendirikan Perjamuan Malam-Nya sendiri sebagai pengganti Paskah. Hal ini dilakukan-Nya karena Dia akan menggenapi lambang itu dan menjadi Paskah yang sejati bagi kita (1 Kor. 5:7).
Setelah makan Paskah dan menyingkapkan murid yang akan menyerahkan Dia (Mrk. 14:18-20), Tuhan lalu mendirikan perjamuan malam untuk mengingat Dia. Tuhan memprakarsai praktek baru ini sebagai peringatan kaum beriman-Nya akan Dia, untuk menggantikan perjamuan Paskah, suatu praktek Perjanjian Lama yang merupakan peringatan atas keselamatan Tuhan bagi bani Israel (Kel. 12:14; 13:3). Praktek baru dari Perjanjian Baru ini adalah untuk mengingat Hamba-Penyelamat dengan memakan roti, yang melambangkan tubuh-Nya yang diberikan bagi kita, kaum beriman-Nya (1 Kor. 11:24), dan meminum cawan, yang melambangkan darah-Nya yang ditumpahkan bagi dosa-dosa kita (Mat. 26:28). Dengan melakukan ini, Tuhan secara jelas menunjukkan kepada murid-murid-Nya bahwa Dialah Paskah yang sejati.
Mengapa Tuhan menghendaki kita mengingat Dia? Pertama, karena ada kemungkinan kita melupakan Tuhan dan karya keselamatan-Nya atas diri kita. Kedua, Tuhan ingin melalui kita mengingat Dia, kita memberitakan kematian-Nya (1 Kor. 11:26). Ketiga, melalui mengingat Dia, kita beroleh persekutuan dengan tubuh dan darah-Nya, menikmati Dia sebagai hayat dan berkat kita. Banyak kaum beriman dapat bersaksi, bahwa setiap kali mereka datang ke dalam perjamuan Tuhan, hati mereka kembali dipalingkan kepada Tuhan, kasih mereka terhadap Tuhan dibarakan kembali, dan roh mereka dikenyangkan oleh Tuhan. Oleh sebab itu, kita harus memegang kesempatan untuk menghadiri perjamuan Tuhan, karena Tuhan juga berpesan agar kita demikian mengingat Dia sampai Dia datang kembali (1 Kor. 11:26).

No comments: