Hitstat

03 September 2008

Markus Volume 8 - Minggu 1 Kamis

Gagal Memahami Maksud Tuhan
Efesus 5:17
Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

Ayat Bacaan: Mrk. 8:31; 9:31; 10:33-34; Mzm. 86:15

Perkara rohani memang berbeda dengan ilmu pengetahuan. Untuk memahami suatu pengetahuan ilmiah atau ilmu filsafat, kita cukup mengembangkan kapasitas nalar atau kecerdasan kita. Namun untuk menerima hal-hal rohani, apalagi yang berhubungan dengan wahyu ilahi, kita memerlukan indera rohani yang sehat, khususnya mata rohani kita. Orang yang mata rohaninya buta, mustahil dapat menerima wahyu. Oleh sebab itu, kita semua memerlukan belas kasih Tuhan, mengharapkan Dia menyembuhkan kebutaan kita, sehingga dapat mengenal Dia dan maksud hati-Nya.
Karena kebutaan murid-murid-Nya, Tuhan harus mengulangi sampai tiga kali pewahyuan-Nya tentang kematian dan kebangkitan-Nya (Mrk. 8:31; 9:31; 10:33-34). Bukankah ini juga adalah pengalaman kita? Ya, demi mewahyukan sesuatu, Tuhan seringkali perlu berulang-ulang berbicara kepada kita, karena kebutaan kita. Banyak firman yang kita dengar belakangan ini merupakan “pengulangan” dari apa yang sudah pernah kita dengar dulu. Bahkan di dalam Alkitab, ada satu kitab yang dinamakan kitab Ulangan. Mengapa Tuhan perlu mengulangi perkataan-Nya kepada kita? Yang pasti bukan karena Tuhan senang mengulang-ulang, tetapi karena kita belum bisa sepenuhnya menangkap apa yang Dia maksudkan. Puji Tuhan, Dia sabar terhadap kita, sebab itu Dia rela mengulangi perkataan-Nya demi kebaikan kita (Mzm. 86:15).
Tuhan tidak pernah lelah berbicara kepada kita, tetapi ada kemungkinan kita mulai bosan terhadap firman-Nya. Ketika firman diberitakan, tidak jarang kita merasa sudah tahu, sudah pernah mendengar, atau sudah mengerti, sehingga kita menggerutu di dalam hati, “Mengapa firman itu lagi yang dibicarakan? Bukankah dulu sudah pernah disampaikan?” Saudara saudari, jangan menganggap diri sendiri sudah cukup mengerti. Justru kita perlu bertanya kepada diri sendiri, “Tuhan, mengapa setelah lewat beberapa tahun Engkau masih membicarakan hal yang sama kepadaku? Tuhan, aku mau baik-baik mendengarkan lagi pembicaraan-Mu”. Kalau kita berdoa demikian, maka Tuhan akan menerangi kita, menyembuhkan kebutaan kita, dan mewahyukan sesuatu ke dalam kita sehingga kita makin mengenal Dia dan maksud hati-Nya.

No comments: