Hitstat

08 September 2008

Markus Volume 8 - Minggu 2 Selasa

Pertumbuhan Benih Kristus di Dalam Kita dan Hasilnya
Kolose 3:4
Apabila Kristus, yang adalah hidup (hayat) kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

Ayat Bacaan: Mrk. 4:26-29; Yes. 53:2; Yoh. 1:14; 1 Kor. 15:43, 45

Pernahkah Anda memperhatikan benih tanaman anyelir? Dari sudut manapun kita melihatnya, tidak ada sesuatu yang menarik atau yang istimewa pada benih tersebut. Ukurannya kecil dan berwarna agak gelap, seperti kebanyakan biji-bijian pada umumnya. Namun ketika benih anyelir itu kita taburkan di tanah yang baik, setelah tiga atau empat hari, benih itu akan pecah dan dari dalamnya keluar tonjolan tunas muda. Bila kita berikan penyiraman yang cukup, dalam satu atau dua minggu kemudian kita sudah bisa menemukan batangnya dengan beberapa helai daun muda. Dengan memberikan pupuk dan penyiraman yang baik, satu bulan kemudian tanaman ini sudah dapat mengeluarkan sekuntum bunga anyelir yang indah.
Dua ribu tahun yang lalu, Tuhan Yesus datang ke dunia sebagai sebutir benih. Secara lahiriah, tidak ada yang istimewa pada penampilan-Nya. Yesaya 53:2 mengatakan bahwa “Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya.” Walau demikian, di dalam manusia Yesus ini, terkandung segala keindahan kebajikan Allah. Suatu hari “benih” ini naik di atas salib, dipecahkan di sana dan mati, namun pada hari yang ketiga Dia bangkit dan tertampaklah kemuliaan-Nya yang penuh (Yoh. 1:14; 1 Kor. 15:43, 45).
Sebagai Roh pemberi hayat, telah menaburkan diri-Nya sendiri ke dalam kita. Secara lahiriah, kita tidak ada bedanya dengan manusia pada umumnya. Tetapi di dalam kita, ada yang berbeda, yakni ada benih ilahi yang sedang bertumbuh. Kalau kita memperhatikan dan membiarkan benih ini bertumbuh, maka pada suatu hari benih ini akan “mekar” di dalam kita (Kol. 3:4). Kristus yang “mekar” di dalam kita itulah yang disebut sebagai Kerajaan Allah.
Jadi Kerajaan Allah merupakan perbesaran, pertambahan, kepenuhan, dan ekspresi Kristus di dalam kaum beriman. Namun sayang, karena kelemahan kita, Kristus belum bisa menyatakan diri-Nya melalui kita sebab pertumbuhan-Nya sering terhambat oleh sikap kita. Secara sengaja atau tidak, seringkali kita mengabaikan Kristus, sebaliknya menerima hal-hal lain di luar Kristus. Tidak heran, lewat beberapa tahun, Kristus belum juga terwujud melalui kita.

No comments: