Hitstat

02 September 2008

Markus Volume 8 - Minggu 1 Rabu

Jalan Untuk Mengenal Kristus, Sang Terurap
Efesus 1:17
Dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.

Ayat Bacaan: Mrk. 8:27-29; 1 Kor. 15:45; Yoh. 6:63; Gal. 1:15-16; Ef. 1:17; Rm. 12:2

Setelah menyembuhkan penyakit pengikut-Nya dan menanggulangi hati orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, barulah Tuhan Yesus mewahyukan diri-Nya kepada murid-murid. Urutan di sini sungguh bermakna. Setelah penyakit rohani kita disembuhkan, setelah fungsi organ-organ rohani kita dipulihkan, dan setelah hati kita ditanggulangi, barulah Tuhan berkenan mewahyukan diri-Nya kepada kita bahwa Dialah Mesias (Kristus). Pewahyuan ini tercatat dalam Injil Markus 8:27-29, yakni ketika Yesus dan murid-muridnya sedang dalam perjalanan dari Yerusalem ke Kaisarea Filipi.
Gelar “Mesias” atau yang dalam bahasa Yunani disebut “Christos” berarti yang diurapi. Di dalam Alkitab, ketika seseorang diurapi berarti ia telah dipilih oleh Allah untuk mengemban suatu amanat khusus. Demikian pula Tuhan, sebagai yang diurapi, telah dipilih untuk melaksanakan tujuan Allah yaitu menaburkan diri-Nya sendiri sebagai benih ilahi ke dalam kita. Dalam Injil Markus, aspek pertama dari amanat Tuhan sebagai yang diurapi adalah ini. Penekanan ministri Tuhan dalam Injil Markus bukanlah berkhotbah, tetapi menaburkan diri-Nya ke dalam kita, umat pilihan Allah. Haleluya!
Dalam situasi yang bagaimanakah Tuhan mewahyukan diri-Nya kepada murid-murid? Ketika murid-murid dekat dan akrab berjalan bersama Tuhan (Mrk. 8:27). Apakah selama ini kita cukup dekat dan akrab berjalan bersama Tuhan? Kita perlu dekat dan akrab berjalan bersama Tuhan, baru kemudian bisa memahami perkara-perkara rohani yang Tuhan katakan. Hal demikian dialami oleh Petrus dan murid-murid lain, dan pengertian mereka akhirnya terbuka pada hari Pentakosta. Memang hari ini kita tidak bisa berjalan dengan Tuhan secara jasmaniah karena Tuhan sudah bangkit, tetapi kita tetap dapat berjalan bersama Tuhan dengan firman-Nya. Dalam kebangkitan, Tuhan adalah Roh itu (1 Kor. 15:45) dan Dia terwujud di dalam firman (Yoh. 6:63). Tiap kali kita membaca dan mendoakan firman hidup itu, maka Tuhan akan lebih banyak mewahyukan diri-Nya kepada kita (Gal. 1:15-16), sehingga kita akan mengenal Dia dan kehendak-Nya (Ef. 1:17; Rm. 12:2). Kiranya kita semua adalah orang yang selalu dekat dan akrab berjalan bersama Tuhan di dalam firman-Nya.

No comments: