Hitstat

23 September 2008

Markus Volume 8 - Minggu 4 Rabu

Jalan untuk Mempertahankan Kepenuhan Roh
Efesus 4:30
Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.

Ayat Bacaan: 1 Tes. 5:19; Rm. 12:11; 2 Tim. 1:6; Ef. 4:30; Kis. 5:32; Rm. 8:4

Setelah kita dipenuhi dengan Roh Kudus, masih ada beberapa hal yang harus kita lakukan untuk mempertahankan pemenuhan Roh Kudus. Pertama, kita seharusnya tidak memadamkan Roh (1 Tes. 5:19). Roh itu ibarat bara api di dalam kita, membuat kita membara dalam roh (Rm. 12:11). Kita pun perlu belajar mengobarkan karunia yang ada pada kita (2 Tim. 1:6). Oleh sebab itu, kita tidak seharusnya memadamkan Roh.
Kedua, kita tidak seharusnya mendukakan Roh Kudus (Ef. 4:30). Mendukakan Roh Kudus adalah tidak membuat Dia senang dan tidak berjalan menurut Dia dalam kehidupan kita sehari-hari (Rm. 8:4). Bagaimana kita mengetahui bahwa Roh Kudus berduka? Ini dapat ditegaskan dalam kehidupan kita. Jika kita tidak bersukacita dalam kehidupan kristiani kita, ini adalah tanda bahwa Roh Kudus berduka di dalam kita. Karena Roh Kudus berduka di dalam kita maka kita tidak bersukacita. Kita dapat bersaksi bahwa tatkala kita berdoa sampai seluruh diri kita disegarkan, hati kita menjadi terang, dan penuh sukacita; ini membuktikan bahwa Roh Kudus di dalam kita juga sukacita.
Ketiga, pada sisi yang positif, kita harus mematuhi Roh Kudus. Dalam Kisah Para Rasul 5, Petrus berkata, ”..Roh Kudus yang Allah berikan kepada mereka yang mematuhi Dia” (ay. 32). Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah untuk kita patuhi. Ketaatan adalah jalan dan persyaratan bagi kita untuk menikmati Roh Kudus. Roma 8:4 juga menyebutkan, ”Janganlah berjalan menurut daging tetapi menurut roh.” Ini adalah jalan untuk dipenuhi dengan Roh Kudus dan mempertahankan diri kita dipenuhi. Kiranya kita bukan hanya mempelajari ayat-ayat ini dan mengetahuiya, tetapi juga mempraktekkannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Hari ini kita melayani Tuhan, yang paling penting adalah harus membara dalam roh, berkobar-kobar dalam roh. Bisa tidaknya berkobar-kobar di dalam roh, sangat bergantung pada karakter kita. Terhadap orang yang berkarakter kendur, jangan berharap di dalamnya akan berkobar, untuk menyalakan api saja ia tidak mau. Namun begitu standar pribadi kita dipertinggi dan kuat, Roh Kudus akan lebih mudah memenuhi dan bekerja di atas diri kita.

No comments: