Hitstat

07 September 2008

Markus Volume 8 - Minggu 2 Senin

Pengakhiran Hal-hal Milik Ciptaan Lama dan Hasilnya
Ibrani 13:21a
Kiranya (Allah) memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus.

Ayat Bacaan: Rm. 6:5; 8:8; 1 Kor. 15:50

Dahulu di China terdapat dua jenis pelayanan darurat bagi masyarakat di bidang kesehatan, yaitu “Palang Merah” dan “Palang Biru”. Palang Merah khusus mengurusi orang-orang yang terluka dalam peperangan, mengurusi mereka yang masih hidup. Sedangkan Palang Biru mengurusi orang-orang yang sudah mati akibat bencana kelaparan, banjir, atau peperangan; sekaligus mengurus pemakaman mereka.
Dalam menanggulangi kita dengan salib Kristus, Allah jauh lebih dahsyat daripada Palang Merah. Dia tidak pernah memperbaiki ciptaan lama. Malahan, orang-orang yang masih hidup dihukum mati di salib dan dikubur, agar mereka dapat dibangkitkan dalam hidup yang baru. Begitu daging kita dan hal-hal milik ciptaan lama dikuburkan, maka dihasilkanlah suatu kehidupan yang tepat, suatu kehidupan yang melaksanakan kehendak Allah (Ibr. 13:21).
Roma 6:5 mengatakan, “Sebab jika kita telah menjadi satu dengan Dia dalam apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan Dia dalam apa yang sama dengan kebangkitan-Nya” (Tl.). Setelah melewati kematian dan penguburan, barulah ada kebangkitan. Melalui baptisan kita masuk ke dalam kematian-Nya, tetapi melalui kebangkitan-Nya, Dia masuk ke dalam kita, membagikan hayat yang baru kepada kita.
Hanya satu jenis hayat yang sepenuhnya diperkenan oleh Allah, yakni hayat Kristus. Mengapa? Karena hayat ini adalah hayat kebangkitan, hayat yang sepenuhnya bagi Kerajaan Allah. Puji Tuhan, Kristus hari ini adalah hayat kita. Di dalam Dia kita telah disalibkan, dikuburkan, dan dibangkitkan. Kini Dia sebagai Roh itu hidup di dalam kita, waktu demi waktu membimbing kita menempuh kehidupan yang sepenuhnya bagi Kerajaan Allah.
Di luar Kristus, tidak ada apa pun dari diri kita yang dapat diperkenan Allah. Satu Korintus 15:50 menegaskan, “... daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah...” ; dan mereka yang hidup di dalam daging tidak mungkin berkenan kepada Allah (Rm. 8:8). Allah tidak mementingkan apa yang kita lakukan, tetapi Dia mementingkan sumbernya. Tidak peduli besarnya pelayanan kita, asal itu berasal dari daging, tidak mungkin diperkenan oleh-Nya.

No comments: