Hitstat

06 March 2009

Lukas Volume 6 - Minggu 3 Sabtu

Membungkam Semua Penguji
Lukas 20:41-43
Tetapi Yesus berkata kepada mereka: “Bagaimana orang dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah Anak Daud? Sebab Daud sendiri berkata dalam kitab Mazmur: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu.”

Ayat Bacaan: Luk. 20:39-44

Dalam Lukas 20:1-38, Manusia-Penyelamat diuji oleh imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat, dan tua-tua (Luk. 20:1-19), oleh orang- orang Farisi dan para pendukung Herodes (Luk. 20:20-26), dan oleh orang-orang Saduki (Luk. 20:7-38). Namun dalam Lukas 20:39-44, Tuhan membungkam semua penguji. Ahli-ahli Taurat menjawab dan berkata, “Guru, jawab-Mu itu tepat sekali” Merekapun tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus (Luk. 20:39-40).
Dalam Lukas 20:41-44 Tuhan selanjutnya mengajukan satu pertanyaan kepada para penguji-Nya, yaitu pertanyaan mengenai Kristus. Ini adalah pertanyaan di atas segala pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para penguji-Nya berhubungan dengan agama, politik, dan kepercayaan. Namun pertanyaan Tuhan adalah mengenai Kristus, yang adalah sentral dari segala sesuatu. Mereka tahu agama dan politik tapi tidak tentang Kristus.
Sebagai Allah dalam keilahian-Nya, Kristus adalah Tuhan atas Daud. Sebagai manusia dalam keinsanian-Nya, Dia adalah Anak Daud. Para penguji-Nya hanya memiliki sebagian pengetahuan alkitabiah mengenai Persona Kristus, bahwa Dia adalah Anak Daud menurut keinsanian-Nya. Mereka tidak memiliki satu bagian lainnya, mengenai keilahian Kristus sebagai Putra Allah. Maksud Tuhan dalam Lukas 20:41-44 adalah untuk membantu para penguji-Nya nampak bahwa Dia yang sedang ditanya oleh mereka sebenarnya adalah Tuhan.
Kita perlu mengenal bahwa Dia yang sedang diuji di sini adalah manusia-Allah. Memang, dalam situasi itu Manusia-Penyelamat adalah manusia, tetapi Dia juga adalah Allah. Ini berarti bahwa sebagai Allah, Dia dikepung oleh para penentang yang menguji-Nya. Betapa buta, bodoh, dan bebalnya mereka! Mereka tidak sadar bahwa Dia yang sedang mereka uji adalah Allah itu sendiri. Jika kita memiliki pemahaman ini, kita akan nampak betapa sabarnya Manusia-Allah ini ketika Dia diuji oleh imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat, tua-tua Yahudi, orang-orang Farisi, para pendukung Herodes, dan orang-orang Saduki. Meskipun Dia itu jujur, terus terang, dan bijaksana, tetapi Dia tidak marah terhadap mereka. Dia adalah Allah, tetapi Dia rela diuji oleh ciptaan-Nya.

No comments: