Hitstat

28 March 2009

Lukas Volume 7 - Minggu 3 Minggu

Disalibkan (1): Dianiaya oleh Manusia
Lukas 23:33
Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya.

Ayat Bacaan: Luk. 23:26-39; Yes. 53:5, 8; Ezr. 6:11; Ul. 21:23; Yoh. 3:14

Tuduhan-tuduhan yang diajukan pemimpin-pemimpin agama Yahudi terhadap Tuhan justru menyingkapkan kepalsuan dan penipuan mereka dalam agama mereka, dan penghakiman yang dibuat oleh pemerintahan Romawi menyingkapkan kegelapan dan kebusukan mereka dalam politik mereka. Penghakiman oleh para pemimpin Yahudi dan para penguasa Romawi adalah tahap terakhir dari pengujian terhadap Manusia-Penyelamat. Bagian pertama dari pengujian ini digenapkan di dalam Bait Allah, dan bagian yang terakhir digenapkan di hadapan Mahkamah Agama orang Yahudi dan di hadapan pemerintahan Romawi. Setelah semua tahap pengujian ini, Manusia-Penyelamat terbukti tanpa kesalahan apa pun. Karena itu, Dia terbukti sebagai satu-satunya Pengganti yang layak mati bagi orang-orang dosa.
Atas desakan orang-orang Yahudi, Tuhan Yesus akhirnya disalibkan. Dalam Lukas 23:26-43 kita melihat bahwa di atas salib Manusia-Penyelamat menderita penganiayaan dari manusia. Dia dihina dan dicemooh oleh para pemimpin Yahudi dan prajurit-prajurit Romawi. Ini adalah penggenapan nubuat Yesaya 53:5, 8 mengenai penderitaan Manusia-Penyelamat. Kemudian, Tuhan Yesus digiring ke tempat yang bernama tengkorak (Luk. 23:32-33). Dia digiring bersama dengan kedua penjahat. Kemudian Dia di salibkan di antara para penjahat itu. Mereka juga membuang undi untuk membagi pakaian-Nya (Luk. 23:34). Tuhan Yesus disalibkan pada jam sembilan pagi dan tetap di atas salib sampai jam tiga sore. Tiga jam pertama Dia di hakimi oleh manusia, dan tiga jam yang terakhir dihakimi oleh Allah. Orang banyak berdiri disitu dan melihat semua itu. Para pemimpin-pemimpin, para prajurit itu mengejek Dia, bahkan salah satu penjahat yang di salibkan pun juga menghujat Dia (Luk. 23:33-39).
Penyaliban adalah praktek kafir (Ezr. 6:11) yang diambil oleh orang Romawi untuk menghukum mati budak-budak dan pelaku kejahatan yang berat. Menyalibkan Tuhan Yesus bukan hanya menggenapkan nubuat Perjanjian Lama (Ul. 21:23; Gal. 3:13; Bil. 21:8-9), tetapi juga menggenapkan firman Tuhan sendiri mengenai cara kematian-Nya (Yoh. 3:14; 8:28; 12:32) yang tidak dapat digenapkan oleh praktek hukuman mati menurut agama Yahudi.

No comments: