Hitstat

30 March 2009

Lukas Volume 7 - Minggu 3 Selasa

Tabir Bait Suci Terbelah Dua
Lukas 23:45b-46
Dan tabir Bait Suci terbelah dua. Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.

Ayat Bacaan: Luk. 23:45-46; Ibr. 10:12, 19-20; 9:12, 24; 4:12; Kel. 26:31; Mzm. 8:4-8

Kegelapan berhubungan dengan dosa, sedangkan tirai (tabir) adalah lambang dari tubuh jasmaniah Tuhan Yesus (Ibr. 10:12). Di atas tirai itu terdapat sulaman berbentuk kerub (Kel. 26:31; 2 Taw. 3:14). Yehezkiel 1:10 dan 10:14 memperlihatkan kepada kita, di antara gambar-gambar muka yang ada pada kerub itu ada gambar muka manusia, yang mewakili manusia sebagai kepala dari segala makhluk ciptaan (Mzm. 8:4-8).
Di dalam tubuh jasmaniah-Nya, Kristus memikul semua ciptaan. Ketika tirai di Bait Suci ini terkoyak, kerub yang disulam padanya juga ikut terkoyak. Ini berarti ketika tubuh jasmaniah Kristus disalibkan, semua ciptaan yang dipikul oleh-Nya juga disalibkan. Jadi, melalui kematian Kristus, sifat dosa, perbuatan dosa, daging, dan semua ciptaan lama telah dibereskan. Dalam pandangan Allah, ketika Tuhan Yesus mati, segenap makhluk ciptaan pun matilah.
Makna kedua dari terbelahnya tirai Bait Suci adalah bahwa sejak Kristus wafat, manusia bisa langsung menghampiri Allah. Sejak saat itu, Allah tidak lagi “menyembunyikan diri-Nya” di balik tirai (1 Kor. 2:7-10). Ibrani 10:19 mengatakan, “Jadi, Saudara-saudara, kita sekarang dengan penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat (maha) kudus, oleh darah Yesus.” Tempat maha kudus hari ini berada di surga, di mana Tuhan Yesus berada (Ibr. 9:12, 24). Kita dapat masuk ke tempat maha kudus “Karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tirai, yaitu diri-Nya sendiri” (Ibr. 10:20). Jalan ke tempat maha kudus telah terbuka. Dalam bahasa Yunani, istilah “baru” dalam ayat ini berarti “baru tersembelih”. Jadi, oleh kematian Krisus di atas salib, jalan itu “baru tersembelih” bagi kita, terbuka bagi kita.
Bagaimana kita dapat memasuki tempat maha kudus ketika kita masih berada di bumi? Rahasianya adalah roh kita (Ibr. 4:12). Kristus yang berada di surga hari ini juga berada di dalam roh kita (2 Tim. 4:22). Sebagai tangga surgawi, Dia menghubungkan roh kita dengan surga dan membawa surga ke dalam roh kita (Kej. 28:12; Yoh. 1:51). Jadi, setiap kali kita kembali ke dalam roh kita, kita segera masuk ke dalam tempat maha kudus. Di sana kita berjumpa dengan Allah, yang berada di atas takhta anugerah.

No comments: