Hitstat

18 March 2009

Lukas Volume 7 - Minggu 1 Kamis

Mendirikan Perjamuan Malam untuk Mengingat Dia
Lukas 22:19
Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.”

Ayat Bacaan: Luk. 22:19; Kel. 12:14; 13:3; 1 Kor. 11:24; Mat. 26:28; Ibr. 9:16-18

Setelah makan Paskah dengan murid-murid-Nya, Yesus kemudian mendirikan perjamuan malam-Nya. Tujuan dari didirikannya perjamuan malam Tuhan adalah untuk memperingati Dia. Perjamuan malam ini dengan sendirinya menggantikan hari raya Paskah dalam Perjanjian Lama, yang sebelumnya dipraktekkan umat pilihan Allah dalam memperingati keselamatan Tuhan (Kel. 12:14; 13:3). Praktek yang baru dari Perjanjian Baru ini adalah memperingati Manusia-Penyelamat, yakni dengan cara makan roti yang menyatakan tubuh-Nya yang diberikan bagi kaum beriman-Nya (1 Kor. 11:24), dan minum cawan, yang menyatakan darah-Nya yang dicurahkan bagi dosa-dosa mereka (Mat. 26:28).
Sebelumnya, Allah telah membuat satu perjanjian dengan orang Israel yang telah tertebus dalam Keluaran 24:3-8 (Ibr. 9:18-21), yang menjadi Perjanjian Lama, sebagai dasar bagi-Nya untuk berhubungan dengan umat tebusan-Nya di dalam zaman hukum Taurat. Kemudian Manusia-Penyelamat datang untuk menggenapkan penebusan kekal Allah bagi umat pilihan Allah oleh kematian-Nya, menurut kehendak Allah (Ibr. 10:7, 9-10), dan dengan darah-Nya mengadakan satu perjanjian baru, perjanjian yang lebih baik (Ibr. 8:6-13), yang menjadi perjanjian yang baru setelah kebangkitan-Nya (Ibr. 9:16-17).
Perjanjian yang baru ini adalah sebagai satu dasar bagi Allah untuk menjadi satu dengan umat-Nya yang telah ditebus dan telah dilahirkan kembali di dalam zaman kasih karunia. Perjanjian baru ini menggantikan perjanjian lama dan secara bersamaan menggantikan zaman lama Allah. Manusia-Penyelamat menghendaki kita mengenal hal ini, menempuh satu kehidupan yang berdasar pada hal ini dan sesuai dengan hal ini setelah kebangkitan-Nya.
Tuhan adalah Domba Paskah yang sejati bagi kita (Yoh. 1:29). Sebagai Yang telah menggenapi lambang Paskah, Dia telah mendirikan perjamuan-Nya sebagai suatu peringatan atas-Nya, juga merupakan penyembahan yang sejati kepada Allah. Ketika kita menikmati Kristus secara demikian dalam perjamuan-Nya, tidak saja kita teringat akan apa yang telah Dia lakukan bagi kita, hati kita pun bermegah begitu kita mengingat betapa ajaibnya Dia.

No comments: