Hitstat

24 March 2009

Lukas Volume 7 - Minggu 2 Rabu

Yesus Ditangkap dan Dibawa ke Rumah Imam Besar
Lukas 22:47
Waktu Yesus masih berbicara datanglah serombongan orang, sedang murid-Nya yang bernama Yudas, seorang dari kedua belas murid itu, berjalan di depan mereka. Yudas mendekati Yesus untuk mencium-Nya.

Ayat Bacaan: Luk. 22:47-54

Kematian Manusia-Penyelamat dimulai dengan Dia ditangkap. Ketika Tuhan Yesus pergi ke Taman Getsemani, Dia sadar bahwa Dia akan ditangkap di sana. Meskipun demikian, sebagaimana Dia mengambil inisiatif untuk pergi dari Galilea ke Yerusalem, Dia juga mengambil inisiatif untuk pergi ke Taman Getsemani. Tentunya, kesebelas murid itu tidak tahu apa yang akan terjadi. Namun, Manusia-Penyelamat tahu apa yang sedang dilakukan-Nya dan langkah apa yang sedang diambil-Nya. Dia pergi ke tempat Dia diserahkan kepada orang-orang yang akan datang ke sana untuk menangkap-Nya dan membunuh-Nya.
Ketika Tuhan Yesus ditangkap, ada tiga kelompok orang yang mengelilingi-Nya: orang-orang yang menangkap-Nya, murid-murid-Nya, dan orang-orang yang menghakimi-Nya. Orang-orang yang menangkap Manusia-Penyelamat adalah para agamawan yang jahat. Mereka itu agamis tetapi mereka palsu, munafik, dan penuh dengan tipu muslihat. Bahkan mereka tidak layak dikategorikan dengan orang-orang yang hanya alamiah atau yang berada di dalam ciptaan lama saja. Mereka benar-benar jahat, palsu, dan penuh dengan tipu muslihat.
Kelompok yang kedua dari orang-orang yang mengelilingi Tuhan Yesus ketika Dia ditangkap terdiri dari para pengikut-Nya. Murid-murid itu memiliki satu maksud yang baik, tetapi mereka semua berada di dalam hayat alamiah. Karena murid-murid berada dalam hayat alamiah, mereka tidak dapat memahami apa yang sedang dikatakan Manusia-Penyelamat kepada mereka. Ketika Tuhan akan ditangkap, “mereka yang bersama-sama dengan Yesus, melihat apa yang akan terjadi, berkatalah mereka: Tuhan, mestikah kami menyerang mereka dengan pedang? Dan seorang dari mereka menyerang hamba Imam Besar sehingga putus telinga kanannya” (Luk. 22:49-50). Di sini kita nampak reaksi alamiah murid-murid, yakni segera melawan secara fisik. Petrus memelopori mengambil pedang, tetapi Tuhan menghentikan mereka, dengan berkata, “Sudahlah itu. Lalu Ia menyentuh telinga orang itu dan menyembuhkannya” (Luk. 22:51). Setelah Manusia-Penyelamat ditangkap dan dibawa ke rumah Imam Besar, “Petrus mengikut dari jauh” (Luk. 22:54b).

No comments: