Hitstat

12 March 2009

Lukas Volume 6 - Minggu 4 Jumat

Sikap yang Diperlukan Menjelang Tibanya Hari Tuhan (1)
Lukas 21:34-35
Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini.

Ayat Bacaan: Luk. 21:34-35; 17:27, 31

Setelah menceritakan hal-hal apa saja yang akan terjadi menjelang kedatangan-Nya, Tuhan lalu mengingatkan murid-murid-Nya tentang bahaya dari pesta pora, kemabukan dan kekhawatiran hidup sehari-hari (Luk. 21:34-35). Bahasa Yunani yang diterjemahkan “pesta pora” menunjukkan suatu keadaan yang pening akibat mabuk. Jadi “pesta pora dan kemabukan” di sini mengacu kepada pelampiasan dalam kenikmatan makan dan minum. Selain itu, Tuhan juga memperingatkan kita untuk berjaga-jaga, supaya kita tidak ditindas oleh kekhawatiran hidup masa kini.
Pakaian dan hal-hal biasa yang berkaitan dengan kelangsungan hidup di atas bumi seringkali membuat kita khawatir. Adam dan Hawa justru jatuh dalam hal-hal yang sederhana ini. Ada orang Kristen juga karena hal-hal yang sederhana ini, lalu mengabaikan panggilan surgawi Allah. Saudara saudari kekasih, jangan biarkan hati kita “terjerat” oleh hal-hal ini, sehingga kita menderita kerugian, kehilangan pahala kerajaan yang akan datang.
Sesungguhnya, jika kita ingin berada di dalam roh, kita harus terpisah dengan hal-hal yang ada di dalam rumah kita atau hal-hal yang ada di ladang kita (Luk. 17:31). Firman Tuhan di sini mirip dengan Lukas 17:27: “Mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai pada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.” Angkatan Nuh ditandai dengan kegemaran memuaskan nafsu ego. Pesta pora dan kemabukan dalam Lukas 21:34 mengacu kepada kegemaran memuaskan nafsu ego dalam kenikmatan yang berlebihan terhadap makan dan minum.
Orang-orang yang gemar memuaskan nafsu mereka dengan makan dan minum dan yang sarat dengan kekuatiran hidup akan terbius oleh kenikmatan dan kekhawatiran mereka. Tiba-tiba, dengan tidak disangka, “hari itu” akan datang kepada mereka seperti suatu jerat yang menangkap mereka. Jerat ini akan menimpa semua orang yang diam di seluruh muka bumi ini. Oleh sebab itu, jangan biarkan diri kita dirusak oleh arus dunia hari ini yang membiuskan. Sebaliknya, kita perlu lebih banyak berdoa, bertumbuh dalam hayat hingga mencapai kematangan, dan melayani Dia dengan setia.

No comments: