Hitstat

06 February 2010

Kisah Para Rasul Volume 3 - Minggu 4 Minggu

Roh Kudus Belum Turun ke Atas Orang Samaria
Kisah Para Rasul 8:15-16
Setibanya di situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus. Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.

Ayat Bacaan: Kis. 8:15-16; Ef. 1:13; Gal. 3:2; Yoh. 3:6, 36

Kisah Para Rasul 8:16 memberi tahu kita bahwa sebelum Petrus dan Yohanes datang, Roh Kudus belum turun atas kaum beriman di Samaria. Ini bukan berarti ketika kaum beriman di Samaria percaya kepada Tuhan, mereka tidak menerima Roh Kudus di aspek esensial. Menurut pengajaran Perjanjian Baru dalam Efesus 1:13 dan Galatia 3:2, di aspek esensial mereka pasti telah menerima Roh Kudus ketika mereka percaya dan dilahirkan kembali (Yoh. 3:6, 36). Tetapi di aspek ekonomikal mereka belum menerima Roh yang membuat mereka bersatu dengan Tubuh Kristus. Roh Kudus tidak turun ke atas mereka secara luaran dan secara ekonomikal karena perlu menanti kedatangan para rasul untuk membawa mereka masuk ke dalam kesatuan dengan Tubuh Kristus, sebab pembangunan gereja secara riil dimulai di Yerusalem melalui rasul.
Situasi di antara kebanyakan kaum beriman pada hari ini sangat berbeda dengan yang ada dalam Kisah Para Rasul 8. Sering kali pekerja-pekerja Kristen memiliki sikap bahwa mereka bersyarat melakukan segala sesuatu. Kelihatannya pada hari ini membuka apa yang disebut gereja itu semudah membuka sebuah rumah makan. Situasi demikian sangat tercela.
Dalam Kisah Para Rasul 8, ketika orang-orang yang bermigrasi itu pergi dari Yerusalem, mereka tidak mendirikan gereja-gereja mereka sendiri. Sebaliknya, mereka mengembangkan Tubuh Kristus. Pekerjaan yang dilakukan di Samaria itu perlu diperkuat oleh para rasul. Karena itu, Petrus dan Yohanes memperkuat kaum beriman yang baru itu dan menyatukan mereka dengan Tubuh Kristus dengan menumpangkan tangan ke atas mereka. Kemudian Roh itu turun di atas kaum beriman ini secara ekonomikal untuk kesatuan mereka dengan Tubuh Kristus. Dari hal ini kita melihat bahwa apa yang dihasilkan di Samaria itu benar-benar merupakan perkembangan Tubuh Kristus. Itu juga bukan pekerjaan milik Filipus yang terpisah, yang merdeka, tidak, itu adalah bagian dari Tubuh.Gereja di tempat itu bukan menjadi milik orang-orang kudus yang bermigrasi secara merdeka dan terpisah. Dengan sendirinya, keesaan Tubuh Kristus tetap terpelihara. Ini berbeda dengan situasi pada hari ini.

No comments: