Hitstat

24 February 2010

Kisah Para Rasul Volume 4 - Minggu 2 Kamis

Saulus dan Murid-murid di Yerusalem
Kisah Para Rasul 9:28
Dan Saulus tetap bersama-sama dengan mereka di Yerusalem, dan dengan keberanian mengajar dalam nama Tuhan

Ayat Bacaan: Kis. 4:36, 9:20-29

Lukas memberikan catatan yang singkat dan sederhana mengenai pemberitaan Paulus yaitu persona dan pekerjaan Kristus. Kita melihat dua aspek ini dalam Kisah Para Rasul 9:20-22, dimana Paulus membicarakan tentang Anak Allah dan Kristus. Anak Allah menunjukkan Persona Tuhan, dan Kristus menunjukkan pekerjaan-Nya. Setelah Saulus berpaling kepada Tuhan, yang pertama ia saksikan di Damsyik adalah dua perkara ini.
Meskipun hal besar telah terjadi di Damsyik, namun Yerusalem belum mendengar berita mengenai hal itu. Karena alasan inilah, ketika Saulus berusaha untuk bergabung dengan murid-murid, mereka, “semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat percaya, bahwa ia juga seorang murid” (Ay. 26). Mereka tidak dapat mempercayai bahwa penentang ini sekarang adalah seorang murid Tuhan Yesus. Tetapi dalam kedaulatan-Nya Tuhan menyediakan Barnabas, anak penghiburan (4:36). Barnabas menerima Saulus dan, “membawanya kepada rasul-rasul dan menceritakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan berbicara kepadanya dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus” (9:27). Kemudian Saulus tetap tinggal bersama mereka, “di Yerusalem, dan dengan berani mengajar dalam nama Tuhan” (Ay. 28). Menurut 9:29, Saulus, “juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani.” Sewaktu Saulus berdebat dengan mereka, mereka sakit hati dan “berusaha membunuh dia” (Ay. 29).
Saudara saudari yang terkasih melalui kisah ini, kita melihat teladan yang ditinggalkan oleh Paulus kepada kita. Meskipun Paulus adalah orang yang baru berpaling kepada Tuhan, namun dengan keberanian, ia memberikan kesaksian tentang persona dan pekerjaan Kristus tanpa menghiraukan nyawanya. Sudahkah kita memiliki keberanian sedemikian? Setelah sekian lama kita beroleh selamat, berapa banyak kita dengan berani berdiri bagi kesaksian Tuhan? Semoga kita semakin terdorong, bukan perkara berapa lama kita beroleh selamat baru berani memberitakan injil namun berapa dalam kita melihat visi dan mau berdiri dengan berani bagi kesaksian Tuhan.

No comments: