Hitstat

08 February 2010

Kisah Para Rasul Volume 3 - Minggu 4 Selasa

Tidak Dapat Membeli Karunia Allah dengan Uang
Kisah Para Rasul 8:20
Tetapi Petrus berkata kepadanya: "Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang

Ayat Bacaan: Kis. 8:9-20; Ibr. 10:39; Mat. 7:13; 1 Kor. 3:15

Dalam Kisah Para Rasul 8:9-13 kita melihat bahwa seorang yang bernama Simon, yang mempraktekkan sihir di kota Samaria, percaya kepada Tuhan dan dibaptis. Ketika ia melihat bahwa Roh itu diberikan melalui penumpangan tangan rasul-rasul, "ia menawarkan uang kepada mereka, serta berkata: Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus" (ay. 18-19). Permintaan Simon menunjukkan bahwa praktek sihirnya, yang menakjubkan orang (ay. 9), adalah untuk uang.
Dalam ayat 20 Petrus berkata kepadanya, "Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang." Di sini "binasa," bukan kebinasaan kekal, tetapi suatu hukuman, seperti dalam Ibrani 10:39 dan Matius 7:13. Khususnya, ini mengacu kepada kebinasaan perbuatan dan pekerjaan seseorang (1 Kor. 3:15). Simon telah percaya Injil, juga telah dibaptis. Karena itu, dia pasti telah mengalami keselamatan dalam tahap awal. Tetapi ia belum diselamatkan dari pikiran dan prilakunya yang jahat tentang uang. Karena itu, dia perlu bertobat atas kejahatannya supaya dia bisa menerima pengampunan Tuhan. Kalau tidak, dia akan menerima hukuman bersama uangnya.
Hari ini, banyak orang sering memakai kata uang dengan istilah "nyawa yang kedua". Kita berkata, nama adalah nyawa yang kedua, keluarga adalah nyawa yang kedua. Tetapi sesungguhnya, uang adalah nyawa yang kedua. Nyawa yang pertama adalah diri sendiri, nyawa yang kedua adalah uang. Manusia mencintai diri sendiri, juga mencintai uang. Tidak peduli tua, muda, kaya, miskin, semua orang mencintai uang. Sebab itu, uang menjadi satu cobaan yang besar. Kita semua mengetahui, Alkitab berkata, "Uang (mamon) itu tidak jujur." Alkitab berkata pula, "Orang tidak bisa melayani dua tuan, tidak bisa melayani mamon, juga melayani Allah." Sebab itu, dengan jelas kita nampak, uang adalah lawan Allah, adalah musuh Allah. Uang adalah jelmaan Iblis. Semoga Tuhan menyelamatkan kita dari jerat akan uang ini, sehingga kita dapat melayani Allah dengan tepat.

No comments: