Hitstat

14 February 2010

Kisah Para Rasul Volume 4 - Minggu 1 Senin

Menganiaya Pengikut Jalan Tuhan
Kisah Para Rasul 9:1b-2
Ia menghadap dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.

Ayat Bacaan: Kis. 8:3; 9:1-2; 2 Pet. 2:2, 15, 21; 1 Yoh. 5:19; Mat. 5:10

Sebelum Tuhan mendapatkan Saulus, ia didapatkan oleh Iblis. Iblis juga menghasut Saulus untuk mengambil pimpinan dalam menganiaya para pengikut Yesus. Dia berusaha membinasakan gereja, dia memasuki rumah demi rumah dan menyeret semua orang Kristen serta menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara (Kis. 8:3)
Saulus tidak puas dengan menganiaya kaum beriman di Yerusalem. Ia pergi kepada Imam Besar dan, “meminta surat kuasa untuk dibawa kepada rumah-rumah ibadat Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia dapat menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem” (Kis. 9:2). Di sini Jalan Tuhan menunjukkan keselamatan Tuhan yang sempurna dalam ekonomi Perjanjian Baru Allah. Ini adalah jalan Allah untuk membagikan diri-Nya ke dalam kaum beriman melalui penebusan Kristus dan pengurapan Roh itu; ini adalah jalan kaum beriman berbagian dalam Allah dan menikmati Allah; ini adalah jalan kaum beriman menyembah Allah di dalam roh mereka dengan menikmati Dia, dan mengikuti Yesus yang teraniaya dengan menjadi satu dengan-Nya; dan ini adalah jalan mereka dibawa ke dalam gereja dan dibangun menjadi Tubuh Kristus untuk memikul kesaksian Yesus. Jalan Tuhan ini mencakup jalan kebenaran, dan jalan yang benar (2 Pet. 2:2, 15, dan 21). Jalan kebenaran adalah jalan kehidupan Kristen menurut kebenaran, yang adalah realitas dari isi Perjanjian Baru (1 Tim. 2:4; 3:15; 4:3; 2 Tim. 2:15, 18; Tit. 1:1).
Seringkali dalam pengalaman kita, begitu kita menempuh jalan kebenaran ini, maka segera akan datang penganiayaan. Mengapa? Seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat (1 Yoh. 5:19) dan dipenuhi dengan ketidakbenaran. Setiap aspek dunia adalah tidak benar. Jika kita lapar dan haus akan kebenaran (Mat. 5:6), kita akan dianiaya karena kebenaran. Ini menunjukkan bahwa kita perlu membayar harga untuk kebenaran yang kita tuntut bagi Kerajaan Surga. Jika kita mencari kebenaran dengan membayar harga, Kerajaan Surga akan menjadi milik kita. Berbahagialah mereka yang dianiaya karena kebenaran, sebab merekalah yang empunya Kerajaan Surga (Mat. 5:10).

No comments: