Pembacaan Alkitab: Gal. 3:27-29
Kita adalah anak-anak Allah juga anak-anak
Abraham karena kita telah dibaptis ke dalam Kristus dan telah mengenakan
Kristus (3:27). Percaya adalah percaya ke dalam Kristus (Yoh. 3:16), dan
dibaptis adalah dibaptis ke dalam Kristus. Oleh iman dan baptisan kita telah
masuk ke dalam Kristus, mengenakan Kristus, dan disatukan dengan Kristus. Di
dalam Dia kita beroleh hak keputraan. Kita harus disatukan dengan Kristus
melalui iman, agar di dalam Dia kita boleh menjadi anak-anak Allah. Melalui
iman dan baptisan, kita telah dicelupkan ke dalam Kristus, dan dengan demikian
kita telah menjadi satu dengan-Nya.
Meskipun kita semua mempunyai hayat alamiah
dengan leluhur alamiah, kita tidak perlu lagi hidup menurut hayat tersebut.
Sebaliknya, kita boleh hidup berdasarkan hayat ilahi dan sifat ilahi. Dengan
hidup berdasarkan hayat ini, kita berada dalam realitas anak-anak Allah dan
anak-anak Abraham. Kita telah dibaptis ke dalam Kristus, keturunan unik yang
telah menggenapi janji Allah kepada Abraham. Kita dan Kristus telah
dipersatukan dalam satu kesatuan organik yang ajaib. Karena kesatuan inilah,
kita adalah anak-anak Allah dan anak-anak Abraham. Di sini, di dalam kesatuan
organik, kita mewarisi janji yang telah digenapi Kristus. Sebenarnya, Kristus
itu sendiri adalah warisan itu. Janji yang kita warisi adalah janji yang kita
nikmati sekarang.
Dalam Galatia 3:29 dikatakan, "Lagi
pula, jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan
Abraham dan ahli waris menurut janji Allah." Abraham hanya memiliki satu
keturunan, Kristus (ayat 16). Karena itu, untuk menjadi keturunan Abraham kita
harus menjadi milik Kristus, bagian dari Kristus. Karena kita satu dengan
Kristus, kita juga adalah keturunan Abraham, ahli waris menurut janji Allah,
mewarisi berkat yang dijanjikan Allah sebagai bagian kita, yaitu Roh almuhit sebagai
perampungan akhir dari Allah yang telah melalui proses. Di bawah perjanjian
yang baru, kaum beriman sebagai umat pilihan Allah, orang yang dewasa, adalah
ahli-ahli waris, bukan di bawah hukum Taurat, tetapi dalam Kristus. Seperti
Ismael (4:23), penganut agama Yahudi yang tetap berada di bawah hukum Taurat
dan memisahkan dirinya dari Kristus, adalah keturunan Abraham menurut daging;
mereka tidak seperti Ishak (4:28), yang adalah ahli waris Abraham menurut
janji. Namun, kaum beriman dalam Kristus adalah ahli-ahli waris, yang mewarisi
berkat yang dijanjikan. Karena itu, kita harus tetap di dalam Kristus dan tidak
berpaling kepada hukum Taurat.
Karena hukum Taurat tidak dapat memberi
kita hayat (3:21), hukum Taurat tidak dapat menghasilkan anak-anak Allah.
Tetapi, Roh itu, yang diterima karena iman (3:2) dan yang memberi kita hayat (2
Kor. 3:6) dapat menghasilkan anak-anak Allah. Hukum Taurat menjaga umat pilihan
Allah di bawah pengawalannya sampai iman datang (3:23). Iman dalam Kristus,
yaitu Roh Pemberi-hayat yang almuhit, membuat umat pilihan Allah menjadi
keturunan Abraham seperti "bintang-bintang di langit" (Kej. 22:17)
menurut janji Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 1, Berita 20
No comments:
Post a Comment