Hitstat

25 June 2012

Galatia - Minggu 11 Senin


Pembacaan Alkitab: Gal. 3:28


Dalam Efesus 2:15-16 Paulus berkata, "Sebab dengan kematian-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah melalui salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu." Dalam ayat-ayat ini terdapat sebuah pemikiran, yaitu bahwa semua orang yang percaya, Yahudi atau kafir, telah diperdamaikan dengan Allah di dalam satu Tubuh, dan di dalam Kristus telah diciptakan menjadi satu manusia baru. Dalam Kolose 3:10-11 Paulus berkata, "Dan telah mengenakan manusia baru yang terusmenerus diperbarui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Pencipta-Nya; dalam hal ini tidak ada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu."

Kita telah nampak bahwa pada akhir Galatia 3 Paulus memberi tahu kita bagaimana kita semua telah dibaptis ke dalam Kristus. Ini adalah faktor utama kita menjadi anakanak Allah dan anak-anak Abraham. Ini juga adalah faktor tercakupnya kita dalam keturunan Abraham, dan sebagai faktor tambahan yang membawa kita ke dalam kenikmatan atas berkat janji Allah oleh iman. Karena kita telah dibaptis ke dalam Kristus, sekarang kita menikmati satu kesatuan yang organik dengan Dia.

Mengenai baptisan, Perjanjian Baru mewahyukan bahwa kita telah dibaptis ke dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus (Mat. 28:19), ke dalam Kristus (Gal. 3:27), ke dalam kematian Kristus (Rm. 6:3), dan ke dalam Tubuh Kristus (1 Kor. 12:13). Kita perlu menggunakan seluruh diri kita untuk memiliki suatu pengenalan yang tepat atas baptisan yang begitu ajaib. Sangat disayangkan, banyak orang Kristen hari ini tidak memiliki pandangan yang memadai tentang baptisan. Beberapa orang Kristen berdebat tentang metode pembaptisan atau tentang air yang dipakai untuk membaptis. Ada orang yang merendahkan baptisan sebagai upacara yang mati. Lainnya menjurus ke ekstrem lain, dan menghubungkannya dengan bahasa lidah. Di antara orang Kristen hari ini, jarang kita temukan orang yang mempraktekkan baptisan dengan cara yang wajar, sejati, dan hidup, yakni membaptis orang-orang yang percaya ke dalam nama Allah Tritunggal, ke dalam Kristus, ke dalam kematian Kristus, dan ke dalam Tubuh Kristus. Baptisan ini, suatu baptisan ke dalam nama ilahi, ke dalam satu Persona hidup, ke dalam kematian yang efektif, dan ke dalam satu organisme hidup, menempatkan orang-orang yang percaya ke dalam satu posisi di mana mereka dapat mengalami satu kesatuan yang organik dengan Kristus.

Dalam menerangkan Matius 28:19 dalam buku Word Studies in the New Testament" (Pengkajian Kata dalam Perjanjian Baru), M.R. Vincent berkata, "Dibaptis ke dalam Allah Tritunggal Kudus menyiratkan persatuan yang rohani dan misterius dengan Dia." Kata penghubung yang diterjemahkan "ke dalam" dalam bahasa Yunaninya sangat penting, sebab kata itu menunjukkan kesatuan yang rohani dan mistis (rahasia). Selain itu, Vincent mengatakan bahwa kata "nama" di sini adalah "ekspresi dari total keseluruhan Persona yang ilahi ini ... kata ini memiliki arti yang sama dengan persona-Nya." Karena itu, membaptis orang-orang yang percaya ke dalam nama Allah Tritunggal berarti membaptis mereka ke dalam diri, Persona Allah Tritunggal itu sendiri. Nama menunjukkan Persona dan Persona itu adalah Allah Tritunggal yang telah melalui proses dan almuhit sebagai Roh pemberi-hayat. Ketika kita membaptis orang ke dalam nama Allah Tritunggal, kita membaptis mereka ke dalam Persona ilahi yang sedemikian ini. Membaptis siapa pun ke dalam nama Sang Tritunggal berarti mencelupnya ke dalam segala apa adanya Allah Tritunggal.


Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 1, Berita 21

No comments: