Pembacaan Alkitab: Gal. 3:28
Dalam Efesus 2:15-16 Paulus berkata,
"Sebab dengan kematian-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum
Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya
menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai
sejahtera, dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah
melalui salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu." Dalam
ayat-ayat ini terdapat sebuah pemikiran, yaitu bahwa semua orang yang percaya,
Yahudi atau kafir, telah diperdamaikan dengan Allah di dalam satu Tubuh, dan di
dalam Kristus telah diciptakan menjadi satu manusia baru. Dalam Kolose 3:10-11
Paulus berkata, "Dan telah mengenakan manusia baru yang terusmenerus
diperbarui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Pencipta-Nya;
dalam hal ini tidak ada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat
atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang
merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu."
Kita telah nampak bahwa pada akhir Galatia
3 Paulus memberi tahu kita bagaimana kita semua telah dibaptis ke dalam
Kristus. Ini adalah faktor utama kita menjadi anakanak Allah dan anak-anak
Abraham. Ini juga adalah faktor tercakupnya kita dalam keturunan Abraham, dan
sebagai faktor tambahan yang membawa kita ke dalam kenikmatan atas berkat janji
Allah oleh iman. Karena kita telah dibaptis ke dalam Kristus, sekarang kita
menikmati satu kesatuan yang organik dengan Dia.
Mengenai baptisan, Perjanjian Baru
mewahyukan bahwa kita telah dibaptis ke dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus
(Mat. 28:19), ke dalam Kristus (Gal. 3:27), ke dalam kematian Kristus (Rm.
6:3), dan ke dalam Tubuh Kristus (1 Kor. 12:13). Kita perlu menggunakan seluruh
diri kita untuk memiliki suatu pengenalan yang tepat atas baptisan yang begitu
ajaib. Sangat disayangkan, banyak orang Kristen hari ini tidak memiliki
pandangan yang memadai tentang baptisan. Beberapa orang Kristen berdebat
tentang metode pembaptisan atau tentang air yang dipakai untuk membaptis. Ada
orang yang merendahkan baptisan sebagai upacara yang mati. Lainnya menjurus ke
ekstrem lain, dan menghubungkannya dengan bahasa lidah. Di antara orang Kristen
hari ini, jarang kita temukan orang yang mempraktekkan baptisan dengan cara
yang wajar, sejati, dan hidup, yakni membaptis orang-orang yang percaya ke
dalam nama Allah Tritunggal, ke dalam Kristus, ke dalam kematian Kristus, dan
ke dalam Tubuh Kristus. Baptisan ini, suatu baptisan ke dalam nama ilahi, ke dalam
satu Persona hidup, ke dalam kematian yang efektif, dan ke dalam satu organisme
hidup, menempatkan orang-orang yang percaya ke dalam satu posisi di mana mereka
dapat mengalami satu kesatuan yang organik dengan Kristus.
Dalam menerangkan Matius 28:19 dalam buku
Word Studies in the New Testament" (Pengkajian Kata dalam Perjanjian
Baru), M.R. Vincent berkata, "Dibaptis ke dalam Allah Tritunggal Kudus
menyiratkan persatuan yang rohani dan misterius dengan Dia." Kata
penghubung yang diterjemahkan "ke dalam" dalam bahasa Yunaninya
sangat penting, sebab kata itu menunjukkan kesatuan yang rohani dan mistis
(rahasia). Selain itu, Vincent mengatakan bahwa kata "nama" di sini
adalah "ekspresi dari total keseluruhan Persona yang ilahi ini ... kata
ini memiliki arti yang sama dengan persona-Nya." Karena itu, membaptis
orang-orang yang percaya ke dalam nama Allah Tritunggal berarti membaptis
mereka ke dalam diri, Persona Allah Tritunggal itu sendiri. Nama menunjukkan
Persona dan Persona itu adalah Allah Tritunggal yang telah melalui proses dan
almuhit sebagai Roh pemberi-hayat. Ketika kita membaptis orang ke dalam nama
Allah Tritunggal, kita membaptis mereka ke dalam Persona ilahi yang sedemikian
ini. Membaptis siapa pun ke dalam nama Sang Tritunggal berarti mencelupnya ke
dalam segala apa adanya Allah Tritunggal.
Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 1, Berita 21
No comments:
Post a Comment