Pembacaan Alkitab: Gal. 3:3
Dalam 3:3 Paulus bertanya pada kaum beriman
Galatia, "Kamu telah mulai dengan Roh, apakah sekarang kamu mau
mengakhirinya di dalam daging?" Roh itu, yaitu Kristus yang telah bangkit,
adalah milik hayat; daging, yaitu manusia yang jatuh, adalah milik dosa dan
maut. Kita tidak seharusnya memulai dengan Roh dan berusaha mengakhirinya
dengan daging. Karena kita sudah memulainya dengan Roh, kita harus
mengakhirinya dengan Roh dan tidak berhubungan dengan daging. Dalam 2:20 yang
bertentangan adalah Kristus dengan "aku", di sini yang bertentangan
adalah Roh dengan daging. Ini menunjukkan bahwa dalam pengalaman kita, Roh
adalah Kristus dan daging adalah "aku". Dari pasal 3 sampai akhir
Surat ini, Roh adalah Kristus dalam pengalaman hayat kita. Dalam wahyu adalah
Kristus, dalam pengalaman adalah Roh.
Daging telah dihukum dan ditolak di seluruh
kitab ini (1:16; 2:16; 3:3; 4:23, 29; 5:13, 16-17, 19, 24; 6:8, 12-13), dan
mulai pasal 3, setiap pasal memberikan perbedaan antara daging dengan Roh (3:3;
4:29; 5:16-17, 19, 22; 6:8). Daging adalah ekspresi sepenuhnya dari manusia
tripartit yang jatuh, dan Roh adalah perwujudan Allah Tritunggal yang melalui
proses. Daging cenderung memelihara hukum Taurat dan diuji oleh hukum Taurat.
Roh diterima dan dinikmati berdasarkan iman. Ekonomi Allah mengalihkan kita
dari daging ke Roh, sehingga kita dapat berbagian dalam berkat kekayaan Allah
Tritunggal. Hal ini tidak mungkin terjadi dengan daging yang memelihara hukum
Taurat, tetapi dengan Roh yang diterima berdasarkan iman dan dialami melalui
iman.
Berdasarkan wahyu dalam Perjanjian Baru,
Roh adalah perwujudan terakhir dari Allah Tritunggal yang telah melalui proses.
Allah itu Roh, dan manusia yang jatuh adalah daging. Allah adalah Allah
Tritunggal yang telah melalui proses, dan daging adalah manusia tripartit yang
telah jatuh. Pernahkah Anda memahami bahwa manusia hari ini adalah manusia
tripartit yang telah jatuh dan Allah adalah Allah Tritunggal yang telah melalui
proses? Manusia tripartit yang jatuh adalah daging, dan Allah Tritunggal yang
telah melalui proses adalah Roh itu. Sebagaimana daging dalam Kitab Galatia
tidak hanya ditujukan kepada tubuh yang bejat dan penuh hawa nafsu, melainkan
totalitas dari manusia yang jatuh, demikian pula Roh itu tidak hanya ditujukan
kepada Persona ketiga dari Allah Tritunggal, melainkan Allah Tritunggal yang
telah melalui proses melalui inkarnasi, kehidupan insani, penyaliban,
kebangkitan, dan kenaikan. Daging mengacu kepada seluruh diri kita yang jatuh,
dan Roh itu adalah Allah Tritunggal secara keseluruhan, yakni Bapa, Putra, dan
Roh, yang telah melalui proses melalui inkarnasi, kehidupan insani, penyaliban,
kebangkitan, dan kenaikan. Allah Tritunggal hari ini adalah Roh itu. Ketika
kita membaca tentang daging dalam Perjanjian Baru, perlulah kita menyadari
bahwa daging mengacu kepada totalitas diri manusia yang jatuh. Seasas dengan
itu, ketika kita membaca tentang Roh itu dalam Surat-surat Kiriman Paulus, kita
pun harus mengerti bahwa Roh itu ditujukan kepada Allah Tritunggal - Bapa,
Putra, dan Roh - yang telah melalui proses menjadi Roh pemberi-hayat yang
almuhit.
Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 1, Berita 16
No comments:
Post a Comment