Hitstat

06 December 2019

Yohanes - Minggu 03 Jumat


Pembacaan Alkitab: Yoh. 2:1-11
Doa baca: “Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan, 'Apa yang dikatakan-Nya kepadamu, lakukanlah itu!'” (Yoh. 2:5)


Keperluan Bejana yang Rapuh


Fakta bahwa Tuhan pergi ke Kana dalam Yohanes 2 menunjukkan bahwa Yesus datang kepada orang-orang yang lemah dan rapuh. “Kana” dalam bahasa Ibrani berarti “buluh”, sedangkan buluh dalam Alkitab melambangkan manusia yang lemah dan rapuh. Kitab Yesaya dan Matius mencatat bahwa kita sebagai orang-orang yang lemah ini, adalah buluh yang patah terkulai yang tidak akan Tuhan patahkan (Yes. 42:3; Mat. 12:20). Walaupun orang-orang di bumi ini seperti buluh, lemah, dan rapuh, tetapi Tuhan datang kepada mereka dalam kebangkitan. Sedang Galilea, daerah di mana pesta pernikahan di Kana diadakan adalah tempat yang diremehkan, melambangkan kondisi dunia yang rendah dan hina.

Pernikahan sangat penting dan bermakna dalam hidup manusia. Apabila pernikahan diakhiri, berarti hidup manusia juga diakhiri. Karena itu, pernikahan melambangkan kelangsungan hidup manusia. Sedang pesta pernikahan melambangkan kenikmatan dan kesenangan hidup manusia. Di dalam pesta tersebut, arak anggur melambangkan kenikmatan manusia. Ketika hayat sebagai pokok kenikmatan pesta itu habis, semua kenikmatan pun habis (Yoh. 2:3). Kesenangan dalam pesta pernikahan tersebut hanya sementara. Anggur yang adalah kenikmatan hidup manusia tamat saat hayat manusia berakhir.

Tuhan tahu bahwa anggur itu akan habis bahkan sebelum Ia pergi ke Kana, maka Ia pergi ke Kana untuk menegakkan prinsip hayat—mengubah kematian menjadi hayat, seperti Elisa mengubah air asin menjadi manis (2 Raj. 2:19-22). Dalam pandangan Allah kita adalah tempayan (Rm. 9:23), Dia sebagai air hayat (1 Kor. 10:3) perlu menjadi isi kita, meleraikan dahaga, menyegarkan kita. Cara yang praktis untuk kita meminum Dia adalah dengan menyeru nama-Nya, dengan girang menimba dari mata air keselamatan (Yes. 12:3). Oh, betapa nama-Nya menjadi kesegaran kita!


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 1, Berita 6

No comments: