Pembacaan Alkitab: Yoh. 4:15-26
Doa baca: “Sekarang juga penuai telah
menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga
penabur dan penuai sama-sama bersukacita.” (Yoh. 4:36)
Kristus
sebagai Hayat dan Kepuasan Manusia
Pada peristiwa sebelumnya,
perempuan Samaria meninggalkan tempayan dan bersaksi mengenai Yesus kepada
orang-orang di kota yang menunjukkan kepada kita bahwa ia telah beroleh
kepuasan di dalam Kristus. Walaupun demikian, tidak hanya perempuan ini yang
dipuaskan melainkan Yesus pun turut dipuaskan karena jawaban-Nya kepada
murid-murid, “Makanan-Ku ialah melakukan
kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.” (Yoh.
4:34). Makanan Tuhan ialah menyelamatkan dan memuaskan orang dosa. Orang-orang
dosa adalah kepuasan Juruselamat.
Tuhan mengungkapkan pada
Yohanes 4:35 bahwa ladang sudah menguning dan matang untuk dituai. Hal ini
mewahyukan kepada kita bahwa ada sejumlah orang dosa yang sungguh-sungguh haus
akan Kristus dan perlunya kita membawakan Kristus kepada mereka. Setelah kita
beroleh selamat dan dipuaskan oleh Kristus, kita harus membawa orang-orang ke
hadapan Kristus sampai kepada hidup yang kekal. Kita perlu terlebih dahulu
menerima Kristus untuk bisa membawakan Kristus kepada orang-orang lainnya.
Perempuan Samaria telah melakukan hal ini, ia pergi ke ladang tuaian untuk
mengumpulkan orang-orang sebagai buah kepada hidup yang kekal.
Peristiwa pertama dalam
Yohanes 3 menunjukkan bahwa Kristus membawakan hayat ilahi kepada kita melalui
kelahiran kembali sementara peristiwa yang kedua dalam Yohanes 4 menunjukkan
bahwa Kristus membawakan kepuasan kepada kita. Kedua aspek di atas adalah
pengalaman kita dalam menerima Kristus dan dilahirkan kembali dengan hayat
ilahi. Kemudian, kita dipuaskan dengan air hidup. Dalam membaca kitab-kitab Injil,
kita perlu mencari makna rohani dari setiap gambaran untuk dapat menemukan
prinsip yang rohani dan hidup mengenai Kristus sebagai hayat dan kepuasan
manusia.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 1, Berita 12
No comments:
Post a Comment