Hitstat

02 December 2019

Yohanes - Minggu 03 Senin


Pembacaan Alkitab: Yoh. 1:1-51
Doa baca: “Kata Natanael kepada-Nya, ‘Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!’” (Yoh. 1:49)


Keilahian dan Keinsanian bagi Pembangunan


Yohanes 1 mewahyukan dua bagian kekekalan. Dalam kekekalan yang lampau, Kristus, Firman bersama-sama dengan Allah, dan adalah Allah sendiri adalah ilahi dan tidak memiliki keinsanian. Dalam kekekalan yang akan datang, Kristus bukan hanya Allah, tetapi juga manusia. Jadi, Yohanes mewahyukan bahwa Tuhan bukan hanya Anak Allah, namun juga Anak Manusia; ilahi pun insani, mempunyai sifat Allah dan mempunyai sifat manusia. Ketika Natanael berkata kepada Tuhan, “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” (Yoh. 1:49), Yesus berkata kepadanya bahwa ia akan melihat “malaikat-malaikat Allah naik turun kepada Anak Manusia.”

Saat kita percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah, kita dapat memiliki hayat. Namun bagi pembangunan Allah, kita memerlukan keinsanian-Nya. Ekonomi Allah menetapkan Iblis untuk dikalahkan manusia. Karena itu, Iblis paling takut mengakui Yesus sebagai Anak Manusia (Mat. 4:3). Dalam ekonomi-Nya, Allah ingin tinggal di dalam manusia sebagai tempat kediaman-Nya. Kehendak hati-Nya yang tersirat dalam Yesaya 66:1 menunjukkan bahwa Allah mendambakan tempat kediaman. Hari ini, Allah tinggal di surga, tetapi surga tidak akan menjadi tempat kediaman Allah yang kekal dalam langit baru dan bumi baru, melainkan Yerusalem Baru, yang tersusun dari semua orang beriman tebusan-Nya dan yang akan turun dari surga (Why. 21:1-3). Dalam kekekalan yang lampau tidak ada keinsanian dan tidak ada tempat tinggal untuk Allah. Karena itu, keilahian-Nya membawakan hayat kepada kita, sehingga hayat ilahi ini meninggikan keinsanian kita hingga standar tertentu, supaya kita bisa menjadi tempat kediaman Allah. Setelah mengenal hal ini, kita sebagai orang beriman-Nya perlu terus hidup berbaur dengan Tuhan dalam roh kita dimulai dari ketika bangun pagi, memanggil nama-Nya, menyenangkan Tuhan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 1, Berita 5

No comments: