Pembacaan
Alkitab: Yoh. 1:1-51
Doa
baca: “Kata Natanael kepada-Nya, ‘Rabi, Engkau Anak Allah,
Engkau Raja orang Israel!’” (Yoh. 1:49)
Keilahian dan Keinsanian bagi
Pembangunan
Yohanes 1 mewahyukan dua bagian kekekalan. Dalam
kekekalan yang lampau, Kristus, Firman bersama-sama dengan Allah, dan adalah
Allah sendiri adalah ilahi dan tidak memiliki keinsanian. Dalam kekekalan yang
akan datang, Kristus bukan hanya Allah, tetapi juga manusia. Jadi, Yohanes
mewahyukan bahwa Tuhan bukan hanya Anak Allah, namun juga Anak Manusia; ilahi
pun insani, mempunyai sifat Allah dan mempunyai sifat manusia. Ketika Natanael
berkata kepada Tuhan, “Rabi, Engkau Anak
Allah, Engkau Raja orang Israel!” (Yoh. 1:49), Yesus berkata kepadanya
bahwa ia akan melihat “malaikat-malaikat
Allah naik turun kepada Anak Manusia.”
Saat kita percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah, kita
dapat memiliki hayat. Namun bagi pembangunan Allah, kita memerlukan keinsanian-Nya.
Ekonomi Allah menetapkan Iblis untuk dikalahkan manusia. Karena itu, Iblis
paling takut mengakui Yesus sebagai Anak Manusia (Mat. 4:3). Dalam ekonomi-Nya,
Allah ingin tinggal di dalam manusia sebagai tempat kediaman-Nya. Kehendak
hati-Nya yang tersirat dalam Yesaya 66:1 menunjukkan bahwa Allah mendambakan
tempat kediaman. Hari ini, Allah tinggal di surga, tetapi surga tidak akan
menjadi tempat kediaman Allah yang kekal dalam langit baru dan bumi baru,
melainkan Yerusalem Baru, yang tersusun dari semua orang beriman tebusan-Nya
dan yang akan turun dari surga (Why. 21:1-3). Dalam kekekalan yang lampau tidak
ada keinsanian dan tidak ada tempat tinggal untuk Allah. Karena itu,
keilahian-Nya membawakan hayat kepada kita, sehingga hayat ilahi ini meninggikan
keinsanian kita hingga standar tertentu, supaya kita bisa menjadi tempat
kediaman Allah. Setelah mengenal hal ini, kita sebagai orang beriman-Nya perlu
terus hidup berbaur dengan Tuhan dalam roh kita dimulai dari ketika bangun
pagi, memanggil nama-Nya, menyenangkan Tuhan.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 1, Berita 5
No comments:
Post a Comment