Hitstat

26 December 2019

Yohanes - Minggu 06 Kamis


Pembacaan Alkitab: Yoh. 4:15-26
Doa baca: “Kata perempuan itu kepada-Nya, ‘Tuan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air.’” (Yoh. 4:15)


Jalan untuk Menerima Air Hidup


Yohanes 4:15-26 memperlihatkan jalan untuk menerima air hidup. Pemberitaan Tuhan Yesus itu sederhana, ringkas, dan mantap. Pemberitaan Tuhan yang singkat membuat perempuan Samaria meminta air hidup kepada Tuhan. Pemberitaan Tuhan membawa perempuan ini untuk mendapatkan jalan guna menerima air hidup. Tuhan Yesus tidak banyak menggunakan kata-kata untuk menyuruh perempuan ini bertobat dan dengan tuntas mengakui dosa-dosanya melainkan, Ia menjamah hati nurani perempuan tersebut. Cara penginjilan yang tepat adalah dengan menjamah hati nurani seseorang. Tuhan menyuruh perempuan Samaria ini untuk membawa suaminya kepada Tuhan namun Ia sudah mengetahui bahwa perempuan ini sudah memiliki lima suami dan yang ada sekarang pun bukan suaminya.

Suami-suami dari perempuan Samaria itu adalah perlambangan dari hal-hal selain Kristus yang dicarinya untuk memperoleh kepuasan. Hal-hal ini adalah yang membentuk seluruh hidupnya yang penuh dosa. Dengan menyuruh perempuan Samaria ini membawa suaminya, Tuhan menolong perempuan ini mengakui dosa dan bertobat. Setelah perkataan Tuhan yang menjamah hati nurani, perempuan ini mengalihkan dengan membicarakan penyembahan. Kesempatan ini digunakan oleh Tuhan untuk mewahyukan pada perempuan ini bagaimana menerima air hayat dengan cara yang tepat.

Cara untuk menerima air hayat ini adalah dengan menggunakan roh dalam mengontak Allah sang Roh itu. Demikianlah seharusnya cara penyembahan yang tepat terhadap Allah. Yesus mewahyukan kepada perempuan Samaria ini bahwa Allah itu Roh dan bahwa menyembah Allah adalah mengontak Dia; dan masalah mengontak Dia bukanlah soal tempat melainkan soal roh manusia. Tempat kediaman Allah hari ini adalah ada di dalam roh kita. Puji Tuhan, menerima air hidup adalah dengan mengontak Allah dalam roh kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 1, Berita 12

No comments: